Suaminya langsung membawanya ke rumah sakit, tapi Gerlach merasa bahwa ia tidak akan lama berada di sana.
Petugas medis langsung mendiagnosis bahwa Gerlach menderita sindrom Guillain-Barre. Meski tidak yakin dengan penyebab pastinya, tapi mereka yakin bahwa persalinan merupakan pemicu kondisi yang berpotensi fatal itu.
Karena tidak dapat bernapas tanpa dukungan peralatan medis, Gerlach dirawat di unit perawatan intensif rumah sakit itu.
Di sana, dokter melakukan dua jenis perawatan pembersihan darah, yang salah satunya hampir membunuhnya.
Selama sekitar enam minggu, Gerlach benar-benar lumpuh.
(Baca juga: Selfi, Bocah 10 Tahun yang Terpaksa Putus Sekolah karena Harus Urus Kakeknya yang Lumpuh Seorang Diri)
Karena tidak dapat berbicara karena tabung di tenggorokannya, dia harus menggunakan papan surat untuk berkomunikasi dengan keluarganya.
Sementara itu, Casey dibawa untuk menemuinya setiap hari dan diletakkan di dadanya sehingga ibu baru itu bisa merasakan dekat dengan bayinya.
“Sangat sulit melihat bayi itu dan tidak bisa memeluknya dengan baik atau berbicara dengannya,” katanya. “Saya benar-benar sangat depresi. Terkadang saya lebih suka ia tidak harus melihat saya seperti ini karena saya tidak bisa menjadi ibu yang diinginkannya.”
Setelah enam minggu, ujung jari Gerlach mulai bisa bergerak lagi. Dari situ, ia perlahan semakin kuat dan kembali menggerakkan tubuhnya yang lain.
Ia juga mulai belajar bagaimana menghirup udara lagi, yang menurutnya merupakan hal tersulit yang pernah ia lakukan.
“Awalnya, saya dilepas dari ventilator selama 30 detik untuk mencoba dan bernapas sendiri. Sangat sulit, saya seperti berlari maraton,” katanya.
“Lalu, dokter berangsur-angsur menjauhkan saya dari ventilator hingga paru-paru saya cukup kuat.”
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR