Saat memimpin semacam seminar di Hotel Ambassador, Los Angeles, seorang wanita bertanya apakah Robert Kennedy akan menjadi presiden.
Jeane Dixon serta merta melihat tabir hitam jatuh antara dia dan pengunjung. Dia menjawab, "Tidak, ia tidak akan pernah menjadi presiden Amerika Serikat karena suatu tragedi yang terjadi di hotel ini."
(Baca juga: Peramal yang Secara 'Jitu' Meramal Tragedi 9/11 Membuat Prediksi Suram di 2016)
Nyatanya beberapa minggu kemudian Robert Kennedy benar-benar terbunuh di Hotel Ambassador.
Ramalan, betapapun akhirnya terbukti benar, tetap saja banyak yang meragukan. Meski tak sedikit yang mengupas di laboratorium, tetap sukar ditelaah kacamata ilmiah.
Suatu dimensi luar yang sukar diterangkan menurut hukum-hukum ilmu konvensional, kecuali jika ada sesuatu yang keliru tentang konsep ruang waktu.
Sebagai contoh adalah pengalaman Mark Twain. Sebelum menjadi penulis terkenal, ia bernama Sam Clemens.
Sam magang sebagai pilot di kapal Pennsylvania yang melayari Sungai Missisipi. Adiknya, Henry bekerja sebagai juru tulis di kapal yang sama.
Ketika Sam pergi mengunjungi saudaranya di St. Louis, dia bermimpi. Sam melihat peti mati logam disangga dua buah kursi. Adiknya terbaring di dalamnya, dengan bunga putih merah di dada.
Karena berbeda pendapat dengan kepala kapal, Sam terpaksa pindah ke kapal Lacey. Beberapa hari kemudian kapal Pennsylvania meledak di luar Memphis dengan korban 150 orang.
(Baca juga: Nama Penyihir Terkenal Disematkan pada Spesies Laba-laba yang Baru Ditemukan Ini)
Henry mengalami luka bakar serius di sekujur tubuhnya. Selama enam hari dilakukan perawatan terhadapnya, tapi tetap saja jiwanya tak bisa diselamatkan.
Sam yang merasa sangat letih, tertidur. Ketika bangun, jasad adiknya telah dipindahkan. Sam berusaha menemukannya kembali seperti dalam mimpi. la berhasil.
Ditemukannya jenazah Henry dalam peti mati logam disangga dua kursi. Tapi bunga yang tadinya ada di situ hilang.
Tak lama kemudian seorang wanita tua masuk ke dalam ruangan membawa buket bunga putih merah, menempatkannya di badan Henry dan segera meninggalkannya.
Mark Twain melihat sekilas semuanya dengan sangat jelas. (G. Sujayanto)
(Seperti pernah dimuat di Buku Kumpulan Kisah Misteri 2 – Intisari)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR