Namun, hal itu harus dilakukan dan akhirnya Susi membuka anggur "istimewa"nya itu.
Tamu mereka yang gendut meninggal seketika setelah menghabiskan gelasnya, tubuhnya kejang dan bibirnya tertarik ke belakang setelah racun itu bekerja.
Di kamar tidur Lucky, mereka mencari tasnya yang berisi penuh keping uang emas.
Dengan tangan gemetar, Lazio memeriksa kantung pria yang sudah tewas itu dan melihat sesuatu – sebuah foto dari pasangan Kronberg itu sendiri.
Pasangan itu kemudian saling memandang dengan penuh rasa duka. Ternyata, mereka telah membunuh putranya sendiri yang telah lama hilang.
Mereka membiarkan koper berisi harta itu dan kembali ke ruang makan, di mana Lucky alias Nicholas tertelungkup di meja makan.
Mereka menulis sebuah pengakuan lalu kembali duduk bersamanya.
Tiga hari kemudian, penduduk setempat menemukan ketiganya telah mati akibat keracunan strychnine.
Tahun-tahun berikutnya, hanya sedikit orang yang berani masuk ke rumah itu.
Mereka yang berani menginap dua atau tiga malam untuk mempertimbangkan membeli tempat itu selalu berubah pikiran karena selalu muncul pemandangan yang mengerikan, 13 sosok hantu dari tahun 1920-an, duduk mengelilingi meja makan.
Bibir mereka tertarik ke belakang sambil menyeringai.
Perang Dunia datang dan pergi. Rumah penginapan itu semakin kumuh dan terabaikan.
Tidak seorang pun mau menghabiskan malam di sana atau sekadar mendekatinya. Kemudian pada tanggal 23 September 1980, penduduk desa melihat api membubung tinggi ke udara akibat ulah seseorang yang membakar rumah itu.
Penginapan itu pun hancur lebur menjadi abu.
Tidak seorang pun berusaha mencari penyebab kebakaran itu dan tidak seorang pun peduli.
Tisakurt akhirnya terbebaskan dari rumah horor itu.
(Seperti pernah dimuat di Buku Ratapan Arwah; Kisah Nyata Kutukan & Tulah – Intisari)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR