Benarkah Ikan Louhan Tidak Layak Dimakan karena Saking Mahalnya? Bagi Orang Ini, Itu Hanya Omong Kosong Belaka

Intisari-Online.com -Bagi beberapa orang, memakan ikan louhan semacam pantangan. Bukan karena mistis melainkan karena ikan ini dianggap sisik yang indah sehinga harganya sangat mahal.

Pada masanya, ikan ini bahkan dijual seharga satu buah mobil.

(Baca juga:Derita Kanker Agresif Hingga Tak Bisa Jalan, Anak Penjemur Ikan Asin Ini Bikin Puisi Mengharukan)

Tapi benarkah ikan louhan tidak layak makan? Bagi pengguna Facebook ini, pernyataan itu rasanya hanya bualan semata. Di laman Facebook-nya, ia membagi cara bagaimana mengolah ikan louhan yang super mahal yang habitat aslinya berada di Malaysia dan Taiwan itu.

Ikan louhan banyak dipelihara karena keunikan yang ada di kepalanya dan keindahan warna sisiknya.

Harganya pun cukup mahal, hingga hanya sebagian orang yang tertarik memelihara ikan ini.

Dia mengolah ikan itu dengan cara digoreng seperti ikan nila atau bandeng goreng. Tak lupa ia juga mencicipi rasa benjolan di kepala ikan louhan yang ikonik itu.

Di akun Facebook Saya Cakap ia menulis:

Ok lah rase dia..macam rasa talapia..

#flowerhorn

#gorengpanas

Sebenarnye bonjol kat kepala ikan flower hon tu terkandung lemak ikan dengan daging sikit..macam agar2 lembik tapi kenyal..

Update : 14 July 2017

Things you should know about this post.

1) Yes its tasty..sweet and juicy..served hot right away from the pan, super delicious fried fish.

2) What do u mean cannot be eat? Fish is kind of food, that vivid and beautiful look doesnt mean you cant touch it.

3) Yes its expensive.

4) That hump on her head is nothing but fat. We remove them.

5) Why eat this fish ? What?..why not..lol

Sontak, beragam komentar menyusul di bawahnya. Ada yang merasa jijik, ada yang merasa sayang, ada pula yang juga penasaran bagaimana rasa ikan super mahal itu.

Selain itu, pengguna Facebook itu juga memosting video saat ia memasak ikan louhan itu:

Hingga hari ini postingan ini telah dibagikan sebanyak 18 ribu kali lebih dan dikomentari hingga 4 ribuan.

Artikel Terkait