Intisari-Online.com - Hari itu, pertengahan Desember 2016, Ketty tengah menerima rapor.
Seperti biasa, nilai-nilainya bagus. Ketty naik ke kelas enam dan dia pulang dengan senyum yang lebar.
Namun kemudian, sebuah bola melesat menghantam lutut Ketty.
Nyeri yang menusuk langsung membuatnya terduduk. Senyumnya berganti pilu hingga sekarang.
Saat itu, hantaman bola membuat lututnya bengkak.
(Baca juga: Tahu Menderita Kanker Tulang Langka, Gadis Ini Ingin Meninggal Dunia dalam Keadaan Cantik ... dan Terwujud!)
Menyangka puterinya sekadar terkilir, Nilawaty, ibu Ketty, membawanya ke tukang urut.
Bengkak tak juga surut dan malah membuatnya demam.
"Saya kemudian bawa dia ke Puskemas, tetap tak sembuh. Demamnya turun tapi kakinya tetap sakit," kata Nilawaty di rumahnya di Jalan Langkat No 6 Lingkungan IV, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Senin (10/7/2017).
Dari hari ke hari, kondisi kesehatan Ketty terus menurun.
Mula-mula hanya nyeri, lalu sakit yang lebih menusuk dan membuatnya sulit berjalan.
(Baca juga: Tulang Belakang Buatan untuk Pria yang Terkena Kanker Tulang Berhasil Diciptakan)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR