Suka Kesal Sampai ke Ubun-ubun Menghadapi Orang yang Doyan ‘Ngeles’? Ini Dia Trik ‘Menjinakannya’!

Ade Sulaeman

Editor

Orang yang defensif
Orang yang defensif

Intisari-Online.com—Pernahkah Anda merasa begitu sulit menghadapi seseorang saat diajak membicarakan kesalahannya?

Misalnya, pasangan/keluarga/anak kita melakukan kesalahan.

Ketika kita berusaha untuk membicarakan hal tersebut dengan mereka.

Mereka mengambil sikap defensif.

Misalnya, segera mengambil ponsel dan memainkannya saat kita berbicara.

(Baca juga: 8 Kebiasaan yang Dimiliki Pendengar yang Baik: Tidak Defensif Terhadap Kritik)

Atau mereka membalasnya dengan tatap mata “mengapa kamu mengkritik saya?” dan “saya tahu kamu berpikir saya orang yang buruk”.

Akhirnya kita merasa menjadi lebih buruk melihat ekspresi dan perilakunya. Jika ia seolah acuh, kita merasa tidak dianggap.

Jika perkataan kita dilawan, kita merasa menjadi salah sendiri. Akhirnya jadi serba salah!

Perlu diketahui, orang yang defensif memang mengalami kesulitan untuk bertanggung jawab terhadap kesalahan yang sudah diperbuatnya.

Karena mereka akan merasa sangat gagal ketika mengakui kesalahan itu.

(Baca juga: Habiskan Lebih dari Rp550 Juta untuk Operasi Plastik, Wajah Pria Malaysia Ini Justru Menuai Banyak Kritikan)

Lalu bagaimana cara menghadapi orang defensif ini agar ia mau mendengarkan kita?

Berikut seperti yang dikutip di psychcentral.com:

1. Hindari penggunaan kalimat yang menyalahkan

Jangan awali kalimat dengan kata “kamu itu” atau “kamu memang tidak pernah mau mendengar” atau “kamu tidak pernah peduli dengan apa yang aku katakan.”

Mereka akan semakin menarik diri jika kita menggunakan kalimat yang membuatnya merasa tertuduh.

(Baca juga: Yuk Belajar Menerima Kritikan dengan Jiwa Besar! Begini 10 Caranya!)

2. Mulai dengan catatan positif

Misalnya, “ kamu adalah teman yang baik bagi saya karena itu demi kebaikanmu saya mengatakan ini..”

Tunjukkan bahwa kita tidak fokus kepada kesalahan dan kelemahannya, namun kita juga mengapresiasi kebaikan-kebaikannya.

3. Tunjukkan kekecewaan kita dengan cara yang benar dan bersahabat

Misalnya ketika orang yang kita ajak bicara tidak mau mendengar.

Cobalah berkata, “aku merasa seperti siaran radio/televisi yang tidak didengarkan di sini, apakah aku masih kelihatan di sini?

4. Ungkapkan perasaan kita dengan jujur

Jika kita merasa sedih dengan perilakunya, katakan dengan jujur.

Namun tidak perlu mengutarakannya dengan amarah.

5. Jangan emosi

Betul, hal ini tentu sulit dilakukan apalagi ketika orang yang kita ajak bicara seolah mengabaikan kita.

Namun, amarah kita hanya akan membuat situasi makin panas.

Berbicaralah dengan tenang kepada orang yang defensif.

Artikel Terkait