Intisari-Online.com -Di sebuah resort yang juga merupakan kasino dan berada di propinsi Bokeo, Laos, ternyata dilengkapi dengan kebun binatang.
Sejumlah hewan buas yang dipelihara di kebun binatang milik resort bernama Kings Romans Group itu antara harimau yang jumlahnya mencapai ratusan ekor, beruang, dan lainnya.
(Baca juga:Sejumlah Kebun Binatang Eropa Berencana Memotong Cula Badak, Kok Tega?)
Semua hewan buas yang berada di kandang-kandang besi terawat dengan baik dan bertubuh gemuk.
Sejumlah harimau di dalam kandang yang hidupnya tampak tidak tertekan bahkan mencerminkan sebagai hewan yang tampak jinak karena dari sisi kebutuhan pangan sangat tercukupi.
Sebagai resort yang memiliki kasino dan dilengkapi hotel mewah, lokasi tempat adu banteng dan ayam jago, serta tempat perbelanjaan, resort bertema China Town itu memang selalu ramai pengunjung.
Tapi ada sesuatu yang mengejutkan di resort Kings Roman Group meskipun dari sisi lain sesuatu yang mengejutkan itu justru menjadi daya tarik para wisatawan.
Sesuatu yang mengejutkan itu adalah dalam soal kuliner yang biasa disajikan oleh restoran mewah milik King Roman Group.
Sebagai menu spesial restoran King Roman Group ternyata menyajikan menu daging harimau dan beruang.
Jadi latar belakang resort King Roman Group memiliki kebun binatang yang sekaligus merupakan ‘’lahan ternak’’ harimau dan beruang hingga jumlahnya ratusan dan terawat baik, ternyata memiliki motif bisnis yang menurut mereka eksklusif.
Restorannya menyajikan menu daging harimau dan beruang.
Satu piring daging harimau yang disajikan di restoran King Roman Group dihargai 45 dollar AS atau sekitar Rp 500.000, harga yang sebenarnya cukup murah bagi wisatawan asing dari negara-negara kaya.
(Baca juga:Menikmati Sensasi Bermalam di Resor Bawah Laut
Meskipun King Roman Group melakukan upaya menternakkan harimau melalui cara dan sistem yang khusus, sajian menu daging harimau bagi para wisatawan yang umumnya datang dari China, jelas makin membuka jalan bagi kucing-kucing besar itu menuju kepunahan.
Apalagi pemerintah Laos tampak tidak berdaya untuk menghentikan kegiatan ternak harimau yang berujang pada sajian menu eksklusif di restoran King Roman Group yang selalu ramai oleh pengunjung.