Telomere, Kunci Jawaban tentang Misteri Umur Manusia

Ade Sulaeman

Editor

Telomere
Telomere

Intisari-Online.com – Melalui rekayasa mekanisme jam biologis tubuh, segala penyakit yang berhubungan dengan proses menua, seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker, dapat dibendung kemunculannya.

Dengan diet ketat, hanya 1.800 kalori per hari, konon Anda bisa bertahan hidup sampai usia 140 tahun. Bahkan lima tahun lagi, Anda bisa membeli pil awet muda.

Baru-baru ini Brasil dan Prancis terlibat sengketa. Saling mengklaim, salah satu warga negaranya sebagai orang tertua di dunia.

Maria do Carmo Geronimo, wanita Brasil yang ikut menari samba pada karnaval yang melegenda di Rio de Janeiro pertengahan Februari 1996 lalu, diklaim berusia 124 tahun.

Sementara Jeanne Calment asal Prancis, yang awal Februari 1996 masuk dapur rekaman CD dengan lagu-lagu berirama funk rap, pada 21 Februari 1996 merayakan hari ulang tahunnya yang ke- 121.

(Baca juga: Obat Anti-Penuaan Ini Diklaim Bisa Perpanjang Umur Manusia Hingga 120 Tahun)

Nama Geronimo dengan gelar orang tergaek di dunia dicantumkan dalam The Guinness Book of Records edisi Brasil.

Sedangkan Calment dicatat dalam buku rekor edisi Inggris. Lalu keduanya saling unjuk bukti.

Hari kelahiran Calment ditunjukkan dengan bukti berupa dokumen. Prancis yang cinta akan budaya tulis-menulis memang sudah mulai mencatat data kelahiran dan perkawinan sejak zaman Napoleon, sekitar pertengahan abad XVIII.

Pihak Prancis menyangsikan Brasil dapat membuktikan Geronimo lahir lebih dulu daripada Calment, sebab menurut mereka bukti dokumenter negara seperti Brasil tidak dapat dipercaya.

Negeri goyang samba itu tak mau kalah. Tidak ada yang perlu diragukan," kata Solange Costa Souza, penyunting buku rekor edisi Brasil.

(Baca juga: Rahasia Panjang Umur Manusia Okinawa)

"Kami memiliki surat baptisnya yang ditandatangani pendeta dan hakim setempat, dan itu sudah cukup."

Sejumlah peneliti Brasil bahkan sampai mengambil pernyataan tertulis dari orang-orang berusia lebih dari 90 tahun yang tinggal di wilayah tempat tinggal Geronimo.

Mereka menyatakan, usia Geronimo 30-an ketika mereka masih kanak-kanak.

Sosok kedua wanita gaek itu sebetulnya tak banyak bedanya. Sama-sama kurus, keriput, dan ubanan. Tapi latar belakang kehidupan mereka sungguh lain.

Geronimo hidup di zaman perbudakan sampai dihapuskan saat ia gadis berumur 16. Lepas dari belenggu perbudakan, ia tidak menikah. Setelah pensiun di usia 70, ia tinggal di rumah keluarganya sebagai tukang momong hingga kini.

Jeanne Calment, yang setengah tuli dan sudah lamur, hidupnya dulu lebih enak. Orang tuanya punya toko. Malah ia sering bertemu Vincent Van Gogh, pelukis ternama itu, ketika belanja cat di toko orang tuanya.

Calment masih ingat waktu Menara Eiffel dibangun pada 1889. Usianya 39 ketika pecah PD I (1914). Sampai usia 100 tahun, ia bahkan masih sanggup menggenjot sepeda, mengisap sebatang rokok, dan minum segelas anggur sehari.

Belum ada kabar siapa yang akhimya berhak menyandang gelar sebagai manusia paling uzur sedunia. Pertanyaan yang mengusik, mengapa Jeanne Calment, bisa berusia setua itu?

Victor Lebre, salah satu dokter panti jompo Maison du Lac di Prancis Selatan tempat Calment tinggal, dengan jujur mengatakan tidak tahu.

Pemegang rekor sebelumnya, Schigechiyo Izuma, petani Jepang yang meninggal pada 1986 dalam usia 120 tahun 237 hari, itu contoh bagus. Hidupnya sederhana, tapi ia pekerja keras.

Sedangkan Jeanne Calment tak pernah punya pekerjaan, dan masih merokok sampai umur 116 tahun.

"Calment itu kasus yang luar biasa," kata dr. Lebre. "Seluruh organ tubuhnya masih berfungsi dengan baik, dan ia tidak pikun sedikit pun."

Rahasianya? "Jeanne berasal dari keluarga cukup berada. Ini yang membantu dia bisa berumur panjang. Orang tuanya juga begitu sehingga secara genetis dia pun dapat mencapai usia lanjut. Kecuali itu Calment berkepribadian kuat yang membuat dia, sanggup mengatasi stres dan rasa sedih. Mau menerima keadaannya dan selalu optimistis."

Jawaban "Calment ternyata sederhana. "Saya banyak senyum, dan itulah cara saya untuk bertahan hidup," katanya. "Saya selalu melakukan yang terbaik sedapat-dapatnya."

Rahasia jam biologis

Rahasia umur panjang, atau bagaimana agar orang bisa awet tua, dengan tubuh sehat tentunya, masih terus dicoba diungkapkan. Berbagai "obat" awet muda pun diramu dan-ditawarkan: ada melatonin, DHEA, deprenyl, bahkan cayenne pepper (sejenis merica yang pedas. sekali).

Namun temuan di laboratorium yang dilakukan Mike West dari Geron Corporation, sebuah perusahaan partikelir yang bergerak di bidang penelitian bioteknologi di San Francisco, AS, akan semakin membuka tabir yang melingkupi rahasia proses menua pada manusia.

West dan koleganya yakin telah membongkar rahasia jam biologis, suatu mekanisme yang mengendalikan hidup-matinya sel.

Kunci rahasia jam biologis itu ada pada telomere, yang tidak lain rangkaian DNA yang terdapat pada ujung setiap kromosom.

Telomere itu diibaratkan seperti plastik pelindung pada ujung tali sepatu. Setiap kali sel membelah, dan DNA pada kromosom itu mengopi diri, telomere-nya memendek.

Bila sudah mencapai kependekan tertentu, sel berhenti membelah dan masuk ke tahap senescene (penuaan).

Pada tahap ini, fungsi sel mulai menurun dan informasi genetika di dalamnya terurai. Ketika sejumlah tertentu sel telah melampaui proses ini, datanglah penyakit. Proses menua pun mulai berlangsung.

Penelitian itu juga dibandingkan dengan riset tentang penyakit genetika, yakni progeria atau penuaan dini (premature aging). Penyakit ini membuat anak-anak menjadi cepat tua sebelum waktunya.

Panjang telomere pada sel anak-anak penderita progeria diketahui kira-kira sama dengan pada orang dewasa. Ini bukti bahwa proses menua itu sebangsa program genetika.

Kalau saja panjang telomere bisa dipengaruhi, demikian pikiran para, ilmuwan itu, tentunya dimungkinkan juga meremajakan sel yang malfungsi, dan memperpanjang usia.

Memperpanjang rentang sehat

Dua peneliti di Geron, Woodring Wright dan Jerry Shay, keduanya dari University of Texas Southwestern Medical Center, menyatakan, "Ini percobaan pertama tentang pengaruh panjang telomere terhadap rentang umur manusia. Percobaan itu juga memperbesar kemungkinan menemukan mekanisme jam biologis."

Dalam percobaan mereka, Wright berhasil menciptakan hibrida sel manusia dengan memanipulasi panjang telomere salah satu sel induk.

"Ini hipotesis yang menggembirakan dan langsung membawa kita pada masalah usia maksimum makhluk hidup," komentar Howard Cooke, dari unit genetika manusia, Lembaga Penelitian Medis Inggris pada Rumah Sakit Urnum Western di Edinburg.

Geron sendiri lebih suka menyebut tujuan penelitiannya untuk memperpanjang periode sehat (health span) daripada mengulur usia.

Oleh perusahaan itu konsep telomere dicoba diterapkan sebagai terapi berbagai penyakit termasuk kanker dan stroke, yang sering jadi penyebab pendek umur.

Ternyata dengan memanipulasi panjang telomere, sel-sel kanker dapat dibasmi.

"Prospek terapi kanker itu sangat penting, karena menandai terbukanya terobosan dahsyat ilmu kedokteran di masa depan," kata Calvin Harley, biolog terkemuka yang juga peneliti di Geron.

Diet ketat menambah usia 50%

Temuan yang tak kalah dahsyat dihasilkan oleh-Ron Hart, ilmuwan paling senior di Pusat Riset Toksikologi Nasional AS (divisi pada Food and Drug Administration, FDA), bersama timnya. Tema riset Hart berbeda dengan yang dilakukan Mike West dan timnya di Geron.

Hasil riset itu menunjukkan, pembatasan asupan kalori ke dalam tubuh mempunyai efek mengurangi munculnya hampir semua penyakit yang berhubungan dengan proses menua, seperti penyakit jantung, stroke, dan kanker.

Di bawah koordinasi Hart, diperoleh bukti bahwa tikus-tikus percobaan yang makannya diumbar begitu saja, kemungkinan 4 kali lebih besar terkena tumor hati dibandingkan dengan yang konsumsinya dikendalikan.

Korelasinya begitu erat sampai mereka dapat memprediksi kemungkinan seekor tikus mengidap kanker hanya dari berat badannya.

Pembatasan kalori untuk memperpanjang usia sudah diketahui sejak awal abad ini. Tetapi dalam penelitian itu dapat dibuktikan bahwa berat badan, kesehatan, dan umur punya kaitan yang sangat erat.

Dengan mengurangi makan hingga 70%, umur tikus dapat diulur sampai 50%. Tikus yang umur maksimumnya 3 tahun, dapat hidup sampai umur 4,5 tahun.

Setelah percobaan dengan binatang, Hart mulai menerapkan percobaannya pada manusia.

Secara epidemiologis, lebih dari 35% kanker yang menggerogoti manusia berkaitan dengan diet atau konsumsi makanan.

Hart lalu menghimpun 120 orang sukarelawan yang mendapat bayaran, untuk percobaan. Bobot mereka akan diturunkan 10% - 20% di bawah normal dengan kondisi tetap sehat walafiat.

Para sukarelawan harus menarik ikat pinggang kuat-kuat, karena hanya boleh makan kira-kira 1.800 kalori per hari. Padahal konsumsi rata-rata orang 3.000 kalori per hari.

Salah seorang sukarelawan dalam percobaan sejenis berskala internasional di bawah pengawasan ilmuwan AS Roy Walford dari Fakultas Kedokteran UCLA, ialah Malcolm Greenhill (41), asal San Francisco.

"Ibu saya baru saja meninggal karena kanker, dan ayah saya terkena serangan jantung sehingga harus dioperasi by-pass. Saya mau hidup sampai umur 140," katanya.

Tengok saja diet yang dijalani Greenhill. Sarapannya cuma secangkir keripik gandum dan, minumnya air putih.

Makan siangnya sebutir ubi dan sepertiga potong jagung rebus, dan makan malamnya nasi beras merah tumbuk (bukan giling) dan kari sayuran.

Kalau ditotal semua itu hanya 1.800 kalori. Meski secara umum tidak merasa kelaparan, ada kalanya tiba-tiba perutnya terasa melilit.

Percobaan yang juga ditawarkan lewat Internet ini sekarang sudah melibatkan 60 orang pria dan wanita dari berbagai belahan dunia.

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Juni 1996)

Artikel Terkait