Obsesi ini mulai akan mengkhawatirkan jika yang bersangkutan sampai mengganggu kehidupan idolanya.
Atau mungkin sampai mengubah penampilan dirinya agar sama persis, namun dampaknya jadi merepotkan orang-orang sekitarnya.
Ada kerugiannya
Mengidolakan seseorang mungkin karena penampilan, akting, maupun suara; sebenarnya sangat manusiawi.
Karena menurut Dede, kita sebenarnya dikaruniai selera dalam menerjemahkan berbagai bentuk hiburan.
Hanya saja kalau kadarnya sudah terlalu mengidolakan, maka apa saja bisa terjadi. Bahkan di luar logika dan berdampak negatif bagi diri serta pihak lain.
Terlalu mengidolakan selebritas menurut Dede setidaknya juga bisa merugikan.
Pertama, kerugian materi. Kita akan cenderung memiliki pernak-pernik yang memancing keinginan fans untuk memiliki, semisal poster, aksesori, merchandise, dll.
Masalahnya, kalau sudah mengidolakan, berapa pun harganya bakal dikejar. Akibatnya, bisa kelewat boros.
Kita juga akan rugi dari segi waktu. Seorang penderita CWS tidak akan mau ketinggalan kabar terbaru tentang idolanya setiap waktu.
Bukan sekadar mem-follow akun media sosial saja, tapi juga mengikuti terus idolanya sampai pergi ke luar negeri.
Meski di Indonesia jarang, fenomena penggemar semacam ini sudah banyak di luar negeri.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR