Untuk Mendapatkan Kebahagiaan Bersama, Seberapa Sering Pasangan Harus Berhubungan Intim?

Moh Habib Asyhad

Penulis

Inilah Alasan Keintiman Fisik di Luar Seks itu Penting
Inilah Alasan Keintiman Fisik di Luar Seks itu Penting

Intisari-Online.com – Kebanyakan orang percaya, bahwa lebih sering berhubungan intim sama dengan kebahagiaan yang lebih besar.

Tapi sebuah penelitian menemukan ada nomor ajaib sehubungan dengan seks di antara pasangan suami-istri dan itu seminggu sekali.

(Baca juga:5 Tips Berhubungan Intim dan Mencapai 'Puncak' Tanpa Penetrasi)

Berhubungan intim lebih sering daripada itu tidak membuat kita lebih bahagia lagi, kata penulis utama penelitian tersebut, Amy Muise, seorang psikolog sosial dan rekan postdoktoral di University of Toronto-Mississauga.

Namun, jika kurang dari itu, maka kebahagiaan menurun.

“Seminggu sekali masih masuk akal dalam beberapa hal karena menurut saya masih banyak orang yang menganggap ini berhubungan intim secara teratur,” kata Muise.

Muise dan rekannya menggunakan data lebih dari 30.000 orang Amerika untuk melihat hubungan antara kebahagiaan dan frekuensi berhubungan intim.

Salah satu kejutan yang lebih besar, hasilnya sama pada pria dan wanita, yang berusia muda dan tua, dan hubungan yang panjang atau pendek. Dan benar, seminggu sekali.

Dan, betul, bahwa hubungan intim yang lebih sering dikaitkan dengan kepuasan daripada tingkat kebahagiaan seseorang.

Bagi orang Amerika yang merasa tertekan untuk membangkitkan gairah dalam hubungan mereka, “Senang mengetahui bahwa seminggu sekali itu sebaiknya dilakukan,” kata Helen Fisher, seorang peneliti senior di Kinsey Institute.

Hubungan intim mingguan itu, mempengaruhi tiga sistem otak yang berbeda, yang pada gilirannya, mempengaruhi kesehatan hubungan dan kebahagiaan kita.

Berhubungan intim meningkatkan testosteron, yang akan menopan dorongan seksual kita.

Setiap rangsangan pada alat kelamin akan mendorong sistem dopamin, yang akan menyebabkan perasaan cinta romantis. Dan orgasme merangsang produksi oksitosin, yang menciptakan perasaan keterikatan mendalam.

(Baca juga:Antara Rumah Mewah, Istri Cantik, dan Pekerjaan yang Mapan, Dimanakah Letak Kebahagiaan?)

Satu hal yang tidak diperhatikan dalam penelitian ini adalah, apakah orang yang sedikit berhubungan intim akan lebih bahagia jika mereka meningkatkan frekuensi bercinta mereka, kata Dr. Gail Saltz, seorang psikiater di New York-Prebyterian dan Weill Cornell Medicine, seperti dilansir dari today.com.

Namun demikian, jika hubungan intim mingguan tidak bisa terjadi, sebaiknya dijadwalkan, jika tidak bisa spontan.

Artikel Terkait