Intisari-Online.com – Cuaca akhir-akhir ini semakin panas saja. Bahkan di Inggris gelombang panas dengan suhu mencapai 32 derajat Celsius melanda negeri itu.
Bagi pelari yang ingin membakar ketupat opor ayam Lebaran, timbul pertanyaan: apakah pengaruhnya berlari di suhu terik selain dehidrasi?
Bagi mereka yang sudah rutin berlari dan ikut dalam beberapa lomba maraton, cuaca panas masih bisa ditolerir. Begitu juga bagi beberapa orang - seperti anak-anak, orang tua, dan wanita hamil - selama tindakan pencegahan dilakukan, lari pada suhu setinggi 30-35 ? baik-baik saja.
Sejumlah lomba lari berlangsung di cuaca yang sangat panas (di atas 35 ?), seperti Badwater, ultra maraton 135 mil (sekiar 217 km) yang berlangsung di Death Valley, California, yang suhunya bisa mencapai lebih dari 50 ?.
Ada juga lomba lari tahunan des Sables, lari lima hari melintasi Gurun Sahara di Maroko, dengan suhu bisa mencapai 50 ?. Lintasan sejauh 156 mil (sekitar 251 km) ini dianggap sebagai balapan kaki terberat di Bumi.
Dari pengalaman yang dilakukan oleh Kingston University dengan orang-orang yang berlari dan berlatih di ruang panas yang dirancang seperti Marathon des Sables dan Badwater, ternyata dengan persiapan, hidrasi, dan pengenakan seberapa keras kita berlari, adalah mungkin untuk berlari dengan aman pada suhu tinggi.
Tapi penting untuk dicatat, bahwa lomba itu memang butuh banyak persiapan dan aklimatisasi. Berlari pada suhu seperti itu tentu tidak dianjurkan tanpa latihan menyeluruh.
(Baca juga: Lari lintas alam, lebih seru dan menantang.)
Lari di suhu 30 ? tentu tanpa risiko. Dehidrasi, kram otot karena kepanasan, sakit kepala, mual, kelelahan, dan pusing adalah risiko yang bisa saja menimpa.
Kinerja kita mungkin terganggu, dan kemudian kita tidak dapat berlari dengan kecepatan yang sama atau menempuh jarak yang sama jika kita berlari dengan suhu yang nyaman.
Juga, ada konsekuensi kesehatan yang serius dari berolahraga dalam cuaca panas, seperti keletihan dan stroke.
Tapi ini bisa dihindari jika kita mendengarkan tubuh dan melakukan tindakan pencegahan yang masuk akal seperti meminum cukup cairan agar tetap terhidrasi, hindari berlari pada waktu terpanas di siang hari (antara pukul 11.00 dan 15.00), dengan mengenakan pakaian ringan dan “bernapas”.
Source | : | iflscience.com |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR