Intisari-Online.com - Kenyataannya kini banyak orang yang sangat terpaku kepada media sosial.
Sebagian orang tidak sadar bahwa pikirannya terpaku untuk mengecek notifikasi setiap saat.
Tidak heran, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan media sosial mempengaruhi kesehatan mental penggunanya.
Media sosial membuat kita merasa terikat dengan kehidupan di dunia maya itu.
Bahkan baru-baru ini penelitian dari University of California Los Angeles menemukan bahwa perasaan seseorang yang kesenangan melihat notifikasi media sosialnya sama dengan perasaan seseorang yang makan makanan kesukaannya atau seseorang yang memenangkan hadiah undian. Wow!
Studi tersebut menemukan bahwa notifikasi like, comment, love, dll, pada orang yang candu media sosial, mengaktifkan bagian otak yang berkaitan dengan perasaan senang karena penghargaan.
Nah, pengaktifan bagian otak tersebut melepaskan hormon dopamin yang membuat kita merasa senang dan nikmat.
Akibatnya, saat melihat notifikasi di media sosial, muncul rasa bahagia tak terkira. Mirip seorang yang candu rokok dan alkohol, ketika disodorkan rokok dan alkohol.
Ketika kita terjebak dalam lingkaran dopamin ini, semakin sulit untuk berhenti dari media sosial dkk.
Kepuasaan instan yang kita terima, membuat kita menanti-nantikan notifikasi sepanjang hari. Akibatnya, produktivitas dan kenikmatan hidup lainnya terabaikan.
(Baca juga: ‘Surat Cinta’ dari Kepala Sekolah untuk Wali Murid SD di Bantul Ini Viral di Media Sosial, Apa Isinya?)
Dalam buku Too Much of a Good Thing: Are You Addicted to Your Smartphone?seperti yang dikutip dari Thehuffingtonpost.com, sang penulis Dr. James A. Roberts menyarankan bahwa pengendalian diri merupakan kunci untuk terlepas dari kecanduan media sosial.
Berikut lima tipsnya: