Sungguh Tega! Ibu Muda Ini Tinggalkan 2 Balitanya dalam Mobil yang Panas Tanpa Air dan Makanan hingga Mati sementara Ia Pergi ke Pesta

Moh Habib Asyhad

Editor

Amanda Hawkins
Amanda Hawkins

Intisari-Online.com -Ini pelajaran bagi ibu-ibu muda di seluruh dunia.

Amanda Hawkins meninggalkan dua putrinya yang masih balita di dalam mobil yang bersuhu panas hingga 33 derajat Celcius. Tanpa makan, tanpa minum, lebih dari 15 jam, sementara ia asyik berpesta di rumah temannya.

(Baca juga:Tega! Kakek Penjual Pisang Ini Kehilangan Uang Tabungan untuk Lebaran Setelah Digasak Perampok Bermobil)

Ketika seseorang menyarankannya membawa dua putrinya itu, masing-masing Addyson (1) dan Brynn (2), Hawkins menolaknya.

Ketika ia kembali ke mobil untuk mengecek keadaan anak-anaknya di sore hari berikutnya, ia mendapati dua anaknya itu telah pingsan di dalam suhu mobil yang kian panas.

Bukannya langsung membawa mereka ke klinik terdekat, Hawkins justru memandikan dan mendandani keduanya dengan pakaian yang berbeda. Awalnya ia mencoba menutupi kelaiannya dengan bilang bahwa kedua anaknya pingsan karena mencium bunga di taman kota.

Tapi tak lama berselang, keduanya meninggal dunia.

Si sulung Addyson, bersama adiknya, meninggal dunia karena kelalaian ibunya
“Sejauh ini, ini adalah kasus paling mengerikan yang mengancam anak yang telah saya lihat selama 37 tahun karier saya sebagai penegak hukum,” ujar Serif Kerr County, Hierholzer.

Meskipun Hawkin tidak punya catatan kejahatan di kepolisian tapi aksi itu sejatinya bukan yang perla yang ia lakukan. Aksi meninggalkan anak-anaknya di dalam mobil sudah berulang kali ia lakukan.

Hawkins mengakui semua perbuatannya kepada polisi.

(Baca juga:Selain Kehilangan Rp9,6 Juta, Wanita Ini Juga Ditangkap Polisi karena Turuti Perintah Konyol Penipu)

Perempuan 19 tahun itu ditangkap pada Kamis (15/6) dan didakwa dua tuduhan sekaligus: meninggalkan anak-anaknya dan membahayakan nyawa orang lain.

Dan menurut polisi, tuntutan itu kemungkinan besar berkembang karena, seperti disebut di awal, kedua anaknya meninggal.

Di pengadilan ia dinyatakan bersalah dengan terancam hukuman dua tahun penjara dan harus membayar denda sebesar 70 ribu dolar AS (sekitar Rp933 juta).