Intisari-Online.com - Kasus bunuh diri di Indonesia, menurut data World Health Organization (WHO), mengalami peningkatan.
Pada tahun 2010, sebanyak 5.000 jiwa per tahun. Kasus ini diestimasikan terus meningkat dari tahun ke tahun.
Tidak hanya usia dewasa, usia remaja rupanya juga mengalami keadaan ini. Hal itu menunjukkan betapa banyaknya orang yang ingin mengakhiri hidupnya sendiri.
(Baca juga: Sejarah Aksi Bom Bunuh Diri: Ada yang Jadi Pahlawan, Ada Pula yang Mengganggu Ketenteraman)
Mereka adalah orang yang kehilangan arah dan harapan. Dari begitu banyak alasan untuk bunuh diri, sulit bagi mereka untuk menemukan alasan untuk tidak bunuh diri. Itulah yang menyebabkan angka bunuh diri tinggi di Indonesia juga di dunia.
Dikutip dari Huffingtonpost.com, berikut 11 alasan mengapa bunuh diri bukanlah jalan keluar dari semua masalah.
Semoga alasan-alasan ini dapat membuat seseorang yang ingin bunuh diri, mengurungkan niatnya:
(Baca juga: Ali Imron: ‘Hanya Perlu 2 Jam Memprovokasi Seseorang Hingga Siap Bunuh Diri’)
1. Bunuh diri itu merenggut semua yang kita punya. Masalah dan penderitaan sifatnya sementara. Tidak layak kita menukar masalah dengan bunuh diri. Sebab masih ada keluarga, teman, dan masa depan bahagia yang menanti.
2. Depresi itu bisa disembuhkan, jangan menyerah! Banyak orang yang menyerah ketika mendapati dirinya depresi, seolah depresi adalah akhir dari segalanya. Ingat, depresi itu adalah sebuah penyakit yang bisa disembuhkan.
3. Depresi adalah sebuah kebohongan yang tampak nyata. Apakah kita mau menyerah pada kebohongan? Jangan biarkan hidup kita diambil alih oleh depresi.
4. Tidak semua hal buruk yang terjadi adalah kesalahan kita. Depresi bisa saja terjadi karena faktor genetik, trauma, dukacita, hubungan yang sulit, dan stres. Dan tidak semua hal itu bisa kita kontrol.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR