Setelah kembali ke pangkalan dan kerusakannya diperbaiki, Yamato yang biasanya juga ditambahi meriam terbaru sudah siap bertempur lagi.
Pertempuran terakhir yang dialami Yamato adalah ketika berusaha mepertahankan kepulauan Okinawa pada akhir 1945 di pengujung Perang Dunia II.
Sebagai pulau yang merupakan pertahanan terakhir Jepang, awak Yamato ditugaskan untuk bertempur sampai mati demi mempertahankan pulau yang dianggap suci itu.
Yamato yang sudah dalam kondisi siap tempur pun berlayar menuju Okinawa.
(Baca juga: Siap Hadapi Kapal-Kapal Perang AS, China Ciptakan Pesawat UAV Ultra Low Altitude Anti-kapal Perang)
Namun, angkatan laut AS yang berhasil mengendus keberadaannya segera melakukan pencegatan ketika Yamato berlayar sekitar 200 km dari Okinawa.
Sebanyak 386 pesawat pengebom dan peluncur torpedo dikerahkan untuk menghancurkan Yamato.
Jumlah pesawat untuk menghajar Yamato sengaja dikerahkan oleh AS dan sekutunya dalam jumlah ratusan karena saat itu Yamato harus bisa ditenggelamkan.
Pasalnya jika Yamato tidak tenggelam, ia akan menjadi penghalang besar bagi serbuan pasukan Sekutu ke Okinawa.
Setelah dihantam tepat sebanyak 8 bom dan 10 torpedo, Yamato yang diyakini Jepang tidak mungkin karam itu akhirnya tenggelam bersama seluruh awaknya.
Akibat tenggelamnya Yamato, sebanyak 2.475 awaknya tewas. Tapi 269 awak lainnya berhasil menyelamatkan diri ke kapal destroyer Jepang yang bertugas mengawal Yamato.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR