Intisari-Online.com - Raja Abdullah II dari Yordania mengumumkan bahwa Yordania akan mundur menjadi bagian dari kesepakatan damai yang dibuatnya pada tahun 1994.
Hal itu dilakukan guna mendapatkan kembali tanah yang telah disewakan Yordania kepada Israel.
Setelah desakan dari aktivis dan kelompok masyarakat, Yordania mengatakan akan mengambil kembali al-Ghumar dan al-Baqura setelah mengakhiri perjanjian sewa-beli dengan Israel.
Menurut perjanjian damai tahun 1994, Israel menyewa 405 hektar lahan sehingga para petaninya dapat menggunakan lahan itu setidaknya selama 25 tahun.
Baca Juga : Jika Sampai Pesawat 'Siluman' F-35 Israel Bertemu Rudal S-300 Rusia di Suriah, Siapa yang akan Menang?
Raja berkata, "Kami telah memberi tahu Israel untuk mengakhiri perjanjian damai terkait al-Baqura dan al-Ghumar."
Dia juga mengatakan bahwa Al-Baqura dan al-Ghumar selalu menjadi prioritasnya.
Keputusan untuk mengakhiri lampiran perjanjian damai tersebut diambil berdasarkan keinginan Yordania untuk mengambil semua hak yang diperlukan untuk Yordania dan rakyatnya.
"Al-Baqura and al-Ghumar adalah tanah Yordania dan akan tetap menjadi Yordania," kata Raja.
Baca Juga : Antara Ratu Elizabeth II dan Donald Trump, Siapa yang Lebih Kaya?
Source | : | express |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR