Advertorial
Intisari-Online.com - Dato Sri Tahir, orang terkaya nomor 8 di Indonesia, baru saja menukarkan uang dolarnya menjadi rupiah dengan nilai lebih dari Rp2 triliun.
Dilansir dari kompas.com, ia mengaku jumlah uang yang ditukarnya adalah 93 juta dolar AS dan 55 dolar Singapura.
Sumber dana yang ditukar adalah dari dana pribadinya.
Tahir berharap, langkah ini diikuti oleh pengusaha lain agar segera menukarkan dana yang mereka miliki di luar negeri ke dalam bentuk rupiah untuk meningkatkan pasokan valas di dalam negeri dan kemudian berdampak pada stabilitas rupiah.
Tahir adalah CEO dari Mayapada Group.
Mayapada Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, jaringan rumah sakit dan real estate.
Dilansir dari Forbes, Tahir menempati posisi ke-8 orang terkaya di Indonesia dan posisi 652 di dunia.
Tercacat mulai tanggal 15/10/2018, jumlah kekayaan yang dimilikinyamencapai 3,8 miliar dolar AS (Rp57,7triliun).
Baca Juga : Tragis, Perempuan Ini Terjatuh dari Lantai 27 dan Langsung Tewas Gara-gara Ingin Selfie
Selain itu, Tahir memilikiStrait Trading Building di SingapurasertaGoodway Hotel di Batam.
Tahir juga seorang filantropis aktif, iatelah menyumbangkan jutaan dolar untuk memerangi krisis pengungsi di seluruh dunia dan mempromosoikan pendidikan bagi orang Indonesia.
Berikut ini adalah aset yang dimiliki oleh Dato Sri Tahur:
1. Strait Trading Building di Singapura
Strait Trading Building adalah gedung perkantoran yang terletak di distrik bisnis Raffles Place di pusat kota Singapura.
Tahir membeli aset tersebut pada tahun 2016 dengan harga 560 juta dolar Singapura.
Baca Juga : Prank Berujung Maut: Kisah Jachintha Saldanha yang Berakhir Tragis Setelah Membongkar Informasi Kerajaan
2. Rumah sakit
Mayapada Healthcare Group (MHG) adalah unit perusahaan bisnis Mayapada Group yang bergerak di bidang layanan kesehatan yang didirikan tahun 1986 oleh Dato Sri Tahir.
Setelah mendirikan dua rumah sakit di Jakarta Selatan dan Tangerang, Mayapada Healthcare Group (MHG) mendirikan Mayapada Hospital Surabaya yang terletak di Jl Mayjen Soengkono no.20 Dukuh Pakis.
MHD juga menaungi 2 klinikyang berlokasi diCentral Park Mall serta Mayapada Tower II Sudirman.
Baca Juga : Begini Misteri Bahu Laweyan, si 'Pemangsa' Pasangan Hidupnya Sendiri
3. Properti
Mayapada Group juga menyulap gedung perkantoran di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta menjadi hotel Four Points, sebuah hotel bintang 4.
Hotel Four Points ini memiliki sekitar 160 kamar dengan besar investasi kurang lebih Rp100 miliar.
Selain itu, Mayapada Group juga mengoperasikan gedung perkantoran Mayapada Tower di Jakarta dengan tingkat okupansi 80 persen.
Belum lagi lini bisnis properti anak perusahaanPT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk.
4. Ritel
Mayapada Group juga membangun Mal Bali Galleria dan Regent Bali Hotel and Recidence di Kabupaten Sanur.
5. Bank
Salah satu aset terbesar Mayapada Group tentu adalah Bank Mayapada.
Bank Mayapada didirikan pada 7 September 1989 di Jakarta dan sudah memiliki 174 kantor di 21 provinsi di Indonesia.
Selain dari aset yang disebutkan di atas, tentu masih banyak aset lain dari Mayapada Group yang didirikan olehDato Sri Tahir.
Baca Juga : Begini Misteri Bahu Laweyan, si 'Pemangsa' Pasangan Hidupnya Sendiri