Advertorial

Tragis, Perempuan Ini Terjatuh dari Lantai 27 dan Langsung Tewas Gara-gara Ingin Selfie

Moh. Habib Asyhad
Intisari Online
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Maksud hati ingin selfie, Sandra Manuela Da Costa Macedo yang tinggal di Panama City terjatuh dari lantai 27 dan langsung tewas.
Maksud hati ingin selfie, Sandra Manuela Da Costa Macedo yang tinggal di Panama City terjatuh dari lantai 27 dan langsung tewas.

Intisari-Online.com -Tragis betul nasib Sandra Manuela Da Costa Macedo.

Maksud hati ingin selfie, perempuan yang tinggal di Panama City itu terjatuh dari lantai 27 dan langsung tewas.

Dari video yang beredar terlihat perempuan itu di balkon apartemennya di Luxor Tower, Panama City, Sabtu (13/10).

Diwartakan Daily Mirror, Minggu (14/10), seperti dilansir dari Kompas.com, Macedo kehilangan keseimbangan dan terjatuh saat berfoto menggunakan tongsis.

“Dia gila. Lihat, lihat dia. Lihat, dia terjatuh," teriak si perekam video.

Baca Juga : 5 Kasus Selfie yang Berujung Maut, Ada Masuk Kawah Hingga Jatuhkan Bayi dari Lantai 3

Tak lama kemudian, paramedis pun datang. Itu pun setelah salah seorang penghuni apartemen tersebut melapor.

Tapi sial, Macedo sudah tewas ketika paramedis itu datang.

Polisi menyatakan mereka segera menginvestigasi insiden tersebut.

Mereka percaya bahwa embusan angin diduga menjadi penyebab perempuan berusia 27 tahun itu terjatuh dan tewas.

Dinas Pemadam Kebakaran Panama mengunggah sebuah kicauan di Twitter berisi imbauan agar warga tidak menciptakan risiko hanya karena selfie.

"Lebih penting kehilangan semenit dalam hidup Anda daripada Anda kehilangan hidup hanya dalam 1 menit," terang dinas pemadam kebakaran.

Sebuah studi yang dilakukan Institut Ilmu Medis India di New Delhi memaparkan 259 orang tewas ketika melakukan selfie antara Oktober 2011 hingga November 2017.

Studi itu menjabarkan 72 persen korban tewas merupakan pria, dan tenggelam jadi penyebab kematian nomor satu saat melakukan selfie.

Baca Juga : Selang Air Tertancap di Tubuhnya, Pria Ini Mengaku karena Terjatuh, Dokter Menduga karena Alasan 'Tak Senonoh'

SELFIE LEBIH KEJAM DARI PAUS

Menurut studi terbaru, jumlah orang yang terbunuh saat mengambil foto narsis di lokasi berbahaya sedang meningkat.

Sejak tahun 2011, diketahui rata-rata ada 43 orang meninggal per tahun karena selfie.

Jumlah ini diketahui lebih banyak dari korban binatang buas seperti hiu dan serigala.

Korban meninggal di dunia karena hiu dan serigala paling tidak mencapai angka 10 orang per tahun.

Dilansir dari Daily Mail pada Jumat (28/9/2018), studi telah mengungkap bahwa 7 dari 10 korban berjenis kelamin laki-laki.

Para peneliti juga menyarankan untuk dibuat zona larangan selfie di seluruh dunia guna menghentikan epidemi kematian karena kecelakaan.

Larangan selfie semacam itu sudah mulai dipasang di tempat wisata populer di India menyusul tingkat kematian yang tinggi akibat selfie.

Baca Juga : Hotman Paris Mengaku Pernah Ingin Bunuh Diri karena Stres: Kenapa Manusia Mau Bunuh Diri?

Penulis sekaligus peliti utama, Dr Agam Bansal, dari Institut Ilmu Kedokteran India, mengatakan:

"Selfie sendiri tidaklah berbahaya, tetapi perilaku manusia yang menyertai selfie itu berbahaya."

Para peneliti telah melakukan peninjauan terbesar tentang korban jiwa selfie.

Mereka menganalisis kliping koran dari negara-negara berbahasa Inggris dari seluruh dunia, mencatat jenis kelamin, usia dan penyebab kematian masing-masing korban.

Secara keseluruhan, tim mendokumentasikan sekitar 259 kematian yang terkait dengan selfie di seluruh dunia antara Oktober 2011 dan November 2017.

Dan sementara para peneliti, menulis dalam Journal of Family Medicine dan Primary Care, mereka mengakui bahwa selfie adalah bentuk penting dari 'ekspresi diri.'

Namun mereka juga mengatakan kematian meningkat karenanya.

Hampir setengah dari semua korban rata-rata berada dalam rentang usia 20-29.

Jumlah kematian tertinggi telah dilaporkan terjadi di India. Hal itu kemudian diikuti oleh Rusia, AS, dan Pakistan.

Tim peneliti juga menyerukan bahwa selfie seolah-olah tidak dilihat sebagai penyebab resmi kecelakaan dan itu sebenarnya perlu ditangani.

Baca Juga : Debut Pertempuran F-35 Dirasa Tidak Begitu Efektif untuk Harganya yang Fantastis

Artikel Terkait