Siapakah Nadia Murad?
Nadia Murad lahir pada tahun 1993 di sebuah keluarga petani di desa kecil Kocho di Sinjar, Irak Utara.
Pada Agustus 2014, ketika dia 19 tahun, Murad diculik bersama wanita Yazidi lainnya, termasuk saudara perempuannya, ketika ISIS menyerbu desa.
Dia kehilangan enam saudara laki-laki dan ibunya dalam serangan it.
Sementara anggota ISIS membunuh sebanyak mungkin pria dan wanita yang mereka anggap terlalu tua untuk dijual sebagai budak seks. Untuk anak-anak, mereka diculik untuk dilatih sebagai anggota ISIS.
Murad ditahan sebagai tawanan sebagai budak di kota Mosul, ibukota ISIS secara de facto.
Di sana, dia dipukuli, dibakar dengan rokok, dan berulang kali diperkosa secara brutal.
Seperti rubian budak seks lainnya, Murad dipaksa menikah, dipaksa masuk Islam, dan memakai make up dan pakaian ketat.
Pengalaman tersebut kemudian dia ceritakan di depan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dia melarikan diri setelah salah satu anggota ISIS yang tinggal bersama meninggalkan rumah dan lupa menguncinya.
Saat itulah, dia berhasil menyelundupkannya keluar dari daerah yang dikendalikan oleh ISIS dengan dokumen palsu.
Dia tinggal di kamp-kamp pengungsi sampai Pemerintah Baden-Württemberg menawarkan suakanya di Jerman dengan 1.000 wanita dan anak-anak lainnya.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR