Intisari-Online.com - Bencana gempa yang disusul oleh tsunami yang menimpa Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018) kembali mengingatkan kita tentang posisi Indonesia yang berada di zona ring of fire.
Sebuah istilah menunjukkan bagaimana Indonesia, dan negara-negara lain yang berada dalam zona ini sangat rentan tertimpa bencana alam berupa letusan gunung berapi, gempa bumi, hingga tsunami.
Namun, apa itu sebenarnya ring of fire? Seberapa berbahayakah zona ini? Mari kita simak ulasannya berikut ini.
Baca Juga : Gempa Donggala Sulteng: Benarkah Hewan Mampu Memprediksi Terjadinya Gempa?
Bumi bukanlah benda yang pejal, namun terdiri atas lapisan atau kerak. Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku dan padat.
Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama karena viskositas dan kekuatan geser (shear strength) yang rendah.
Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.
Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik. Ada tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil.
Tujuh lempeng yang besar itu adalah (1) Pasifik, (2) Amerika Utara, (3) Amerika Selatan, (4) Afrika, (5) Eurasia (lempeng tempat Indonesia berada), (6) Australia, dan (7) Antartika.
Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun transform (menyamping).
Di bawah lempeng-lempeng inilah arus konveksi berada dan astenosfer (lapisan dalam dari lempeng) menjadi bagian yang terpanaskan oleh peluruhan radioaktif seperti Uranium, Thorium, dan Potasium.
Bagian yang terpanaskan inilah yang menjadi sumber dari lava yang sering kita lihat di gunung berapi dan juga sumber dari material yang keluar di pematang tengah samudera dan membentuk lantai samudera yang baru.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR