Advertorial
Intisari-Online.com - Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 SR dan tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018), memakan korban jiwa.
Menurut data sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, meningkat menjadi 384 orang.
Berikut data kerusakan sementara di Kota Palu dan Donggala menurut data BNPB.
1. Berbagai bangunan, mulai rumah, pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, dan bangunan lainnya ambruk sebagian atau seluruhnya.
Baca Juga : Gempa Donggala Sulteng: Berdasarkan Geologinya, Sulawesi Rawan Gempa dan Tsunami
Diperkirakan puluhan hingga ratusan orang belum dievakuasi dari reruntuhan bangunan.
2. Pusat perbelanjaan atau mal terbesar di Kota Palu, Mal Tatura, ambruk.
3. Hotel Roa-Roa berlantai delapan yang berada di Jalan Pattimura, Kota Palu, rata dengan tanah.
Dilaporkan, di hotel yang memiliki 80 kamar itu terdapat 76 kamar yang sedang terisi oleh tamu hotel yang menginap.
4. Arena Festival Pesona Palu Nomoni, puluhan hingga seratusan orang pengisi acara, sebagian merupakan para penari, belum diketahui nasibnya.
5. Rumah Sakit Anutapura yang berlantai empat, di Jalan Kangkung, Kamonji, Kota Palu, roboh.
6. Jembatan Ponulele yang menghubungkan antara Donggala Barat dan Donggala Timur, roboh.
Jembatan berwarna kuning yang menjadi ikon wisata Kota Palu roboh setelah diterjang gelombang tsunami.
Baca Juga : Gempa Donggala Sulteng: Riwayat Tsunami di Sulawesi Tengah Dianggap Dongeng Semata oleh Sebagian Warga
7. Jalur trans Palu-Poso-Makassar tertutup longsor.
8. Tujuh gardu induk PLN padam usai gempa mengguncang Sulawesi Tengah, khususnya di Palu dan Donggala.
Saat ini, baru dua gardu induk yang bisa dihidupkan kembali.
9. Jaringan komunikasi di Donggala dan Palu terputus karena padamnya pasokan listrik PLN.
Terdapat 276 base station yang tidak dapat dapat digunakan.
10. Terjadi kerusakan di bangunan tower Bandara Mamuju, dan pergeseran tiang tower di Bandara Liwuk Bangai, namun masih berfungsi
11. Sejumlah pelabuhan mengalami kerusakan. Pelabuhan Pantoloan, Kota Palu, rusak paling parah.
Baca Juga : Klaus Fuchs: Mata-mata Soviet Kelahiran Jerman yang Bertahun-tahun Bocorkan Program Nuklir AS
Quay crane atau kran peti kemas yang biasanya digunakan untuk bongkar muat peti kemas roboh.
Di Pelabuhan Wani, bangunan dan dermaga mengalami kerusakan.
KM Sabuk Nusantara 39 terhempas tsunami ke daratan sejauh 70 meter dari dermaga.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, jumlah korban maupun kerusakan masih akan terus bertambah.
"Kita bisa memperkirakan jumlah korban dan kerusakan masih akan terus bertambah," ujar Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Sabtu (29/9/2018).
Sejak gempa mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018) pukul 17.02, sejumlah gempa susulan terus terjadi di kawasan tersebut hingga Jumat malam.
Tercatat, setidaknya ada 13 gempa dengan kekuatan di atas magnitudo 5 sejak pukul 14.00 WIB hingga 21.26 WIB. (Fitria Chusna Farisa)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Daftar Kerusakan Pasca Tsunami di Palu dan Donggala"