Advertorial

Gempa Donggala Sulteng: Sebuah Kapal Melintang di Tengah Jalan Setelah Dihantam Tsunami Palu

Intisari Online
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Tsunami di Palu yang dipicu oleh gempa Donggala Sulteng telah menyebabkan kapal melintang di tengah jalan dan sebuah jembatan putus.
Tsunami di Palu yang dipicu oleh gempa Donggala Sulteng telah menyebabkan kapal melintang di tengah jalan dan sebuah jembatan putus.

Intisari-Online.com -Kepala Stasiun Geofisika Kota Palu, Cahyo Nugroho, belum bisa memastikan korban jiwa akibat tsunami di Kota Palu.

Hal itu dikarenakan jaringan komunikasi yang terputus akibat gempa.

Namun, lanjut dia, tsunami menyebabkan sebuah kapal melintang di tengah jalan, yang berlokasi di Kecamatan Mamboro, Kota Palu.

"Belum ada yang jalan keluar. Komunikasi pun terputus akibat gempa. Efek tsunami sementara ini berdasarkan hasil observasi kami itu ada sebuah kapal yang melintang di tengah jalan," ungkap Cahyo, di ruang mini gedung C, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2018).

Baca Juga : Gempa Donggala Sulteng: Ini Cara Menghitung Kekuatan Gempa, Semakin Kuat Semakin Mengerikan

Selain itu, tsunami disebutnya juga menyebabkan Jembatan Vatulemo di Kota Palu terputus.

"Jembatan tadi saya baru dapat gambar saja, bukan hasil observasi kami. Belum tahu sumbernya dari mana. Untuk sementara gambar seperti itu kan sulit direkayasa, jadi kami pastikan itu betul terjadi. Tapi, sumbernya belum dikonfirmasi," tambah Cahyo.

Diberitakan sebelumnya, gempa dengan kekuatan magnitudo 7,7 melanda wilayah Donggala, Sulawesi Tengah.

Gempa berkedalaman 10 kilometer, berpusat di 0,18 LS dan 119,85 BT atau 27 kilometer Timur Laut Donggala-Sulawesi Tengah. Gempa tersebut diakibatkan aktivitas sesar geser Palu-Koro.

Baca Juga : Gempa Donggala Sulteng: Rumah Tahan Gempa Ini Bukti Nyata Nenek Moyang Kita 'Bersahabat' dengan Gempa

Akibat gempat tersebut, gelombang tsunami terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 meter, pantai Donggala kurang dari 50 sentimeter, dan Pantai Mamuju dengan ketinggian 6 sentimeter.

Tsunami diperkirakan sampai ke daratan pada pukul 17.22 WIB atau 18.22 WITA.

Peringatan tsunami telah diakhiri pada pukul 17.36.12 WIB atau 18.36.12 WITA, dengan pertimbangan air naik semakin surut dan pengamatan saksi mata salah satunya staf BMKG di Kota Palu.

"Peringatan tsunami telah kami keluarkan sekitar lima menit setelah kejadian gempa. Terpantau dari saksi mata di lapangan, ketinggian muka air laut mencapai 1,5 meter," ujar Dwikorita.

Baca Juga : Gempa Donggala Sulteng: Hanya Soal Waktu Tsunami Terjadi di Wilayah Indonesia

"Namun, kemudian setelah kita pantau, tsunami datang, air naik semakin surut. Dengan surutnya air yang teramati, maka peringatan dini tsunami kami akhiri," sambung dia.

(Rindi Nuris Velarosdela)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tsunami di Palu Sebabkan Kapal Melintang di Jalan hingga Jembatan Putus".

Baca Juga : Gempa Donggala Sulteng: Inilah Tsunami Terburuk Sepanjang Sejarah

Artikel Terkait