"Karena rumah jenis ini bisa goyang, saat gempa terjadi, dia goyang-goyang aja mengikuti irama gempa itu," jelas Cahyo dikutip dari Majalah Intisari.
Baca Juga : Berita Gempa Donggala - BMKG Pastikan Terjadi Tsunami di Palu dan Donggala
Uniknya, tidak hanya satu atau dua daerah saja yang mengadaptasi kontruksi rumah bergoyang ini.
Sebagian besar rumah adat Indonesia menggunakan konstruksi goyang yang hampir sama. Misalnya rumah panggung di Kalimantan dan rumah adat Sumba.
Struktur bangunan rumah panggung berbeda dengan bangunan modern yang bersentuhan langsung dengan tanah.
Tiang-tiang rumah panggung akan berperilaku sebagai 'kotak kaku' yang bergerak mengikuti pergerakan tanah.
Baca Juga : Tak Hanya Timbulkan Bencana, Gempa Bumi Munculkan 'Keganjilan-keganjilan yang Aneh'
Sedangkan pondasi di rumah modern dibangun dengan cara menanamnya di bawah tanah. Saat terjadi goncangan, seluruh pondasi akan ikut tergoncang dan merubuhkan bangunan di atasnya.
Apa rahasia rumah panggung bisa bertahan saat terjadi gempa?
Rahasianya ada pada sambungan antar-komponen pembentuk rumah itu sendiri.
Menurut pengamatan Cahyo, rumah kayu khas Nusantara umumnya memiliki tiga jenis sambungan, yakni struktur ikat, knock down, dan hybrid.
Struktur ikat merupakan salah satu cara menyambungkan komponen rumah dengan cara diikat menggunakan rotan/
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR