Advertorial

Hari Kontrasepsi Sedunia 2018: Ayo Pastikan Perempuan dan Keluarga Mereka Sama-Sama Sehat dan Sejahtera!

Moh. Habib Asyhad
Mentari DP
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Oleh karenanya, Bayer bersama BKKBN ingin mengavokasi untuk memperkuat KIE kesehatan reproduksi bagi perempuan dan keluarga.
Oleh karenanya, Bayer bersama BKKBN ingin mengavokasi untuk memperkuat KIE kesehatan reproduksi bagi perempuan dan keluarga.

Intisari-Online.com – Pada hari Rabu tanggal 26 September besok, kita akan memperingati World Contraception Day (WDC) atau Hari Kontrasepsi Sedunia.

Nah, berkenaan dengan hari tersebut, PT. Bayer Indonesia kembali menyuarakan pentingnya pengetahuan perempuan terkait kesehatan reproduksi dan perencanaan keluarga melalui KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) dam sebuah konferensi pers yang diselenggarakan pada Selasa (25/9/2018).

Menurut data dari BAPPENAS, jumlah populasi Indonesia saat ini mencapai 265 juta, di mana 10,8 juta di antaranya adalah remaja perempuan yang akan tumbuh menjadi wanita dewasa dan seorang ibu.

Di sisi lain, menurut data RISKESDAS tahun 2013, terjadi sedikit peningkatan penggunakan alat kontrasepsi dari 55,8% (tahun 2010) menjadi 59,7% (tahun 2013).

Informasi lain, terjadi penurunan angka kelahiran (TFR) dari 2,6 anak per perempuan di tahun 2012 menjadi 2,4 anak per perempuan di tahun 2017.

Oleh karenanya, Bayer bersama BKKBN ingin mengavokasi untuk memperkuat KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) kesehatan reproduksi bagi perempuan dan keluarga.

Mengapa harus KIE?

Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes, Ketua Ikatan Bidan Indonesia, mengatakan KIE sangat penting untuk memastikan perempuan dan keluarga mereka sama-sama sehat dan sejahtera.

Selain itu, diperlukana juga perencanaan keluarga yang matang agar nantinya bisa melindungi ibu dan juga bayinya dari masalah kesehatan reproduksi.

Dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. Andon Hestiantoro, SpOG(K), menjelaskan, “Perencanaan keluarga melalui pemanfaatan kontrasepsi merupakan gerakan global yang penting dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan perempuan.”

Ingat, penggunaan kontrasepsi tidak saja bertujuan untuk mengendalikan kelahiran tetapi juga untuk memperkuat hak-hak perempuan.

Seperti menentukan sendiri kapan mereka siap hamil, bagaimana mempersiapkan kehamilan, dan menjaga kesehatan selama kehamilan sehingga dapat melahirkan generasi baru yang berkualitas.

“Dengan merencanakan jarak kehamilan dengan baik, maka perempuan dapat lebih memberdayakan dirinya dalam segi pendidikan dan sosial sehingga kesejahteraan dirinya maupun keluarga dapat ditingkatkan pula,” terang Dr. dr. Andon.

Terakhir, Presiden Direktur PT Bayer Indonesia, Angel Michael Evangelista, dalam sambutannya mengatakan, “Keluarga berencana dan pendidikan adalah langkah penting untuk memutus siklus kemiskinan, baik untuk wanita dan keluarganya.”

Diketahui Bayer telah mendukung program keluarga berencana di dunia lebih dari 50 tahun, hingga saat ini di lebih dari 130 negara.

Di Indonesia, Bayer telah bemitra dengan pemerintah lebih dari tiga puluh tahun dalam program Lingkaran Biru.

Duta OC (Oral Contraception) merupakan bentuk nyata dari komitmen Bayer dan tentunya dengan dukungan IBI (Ikatan Bidan Indonesia).

Bahkan program ini memasuki 10 tahun pelayannya.

“Saat ini, Duta OC berjumlah 360 bidan di mana mereka melakukan sekitar 3.600 kegiatan penyuluhan dan telah dapat menjangkau 108.000 perempuan,” tutup Angel Michael Evangelista.

Artikel Terkait