Selanjutnya, daging tersebut didehidrasi dalam oven bersuhu 60 derajat celcius selama 24 jam. Hasilnya kemudian digiling hingga menjadi bubuk. Bubuk inilah yang kemudian dianalisis untuk mendapatkan kandungan nutrisi dan gizi keong sawah.
Baca Juga : Benjolan di Tubuh Tanda Tumor atau Bukan? Ini Cara Memastikannya
Hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa keong sawah memiliki kandungan air 76,32 persen. Presentase kandungan air ini berbeda dengan beberapa temuan sebelumnya. "Variasi ini bisa disebabkan oleh efek lingkungan," tulis penelitian tersebut.
Sedangkan protein yang dimiliki mencapai 10,40 persen. "Lebih rendah daripada ikan air tawar dan siput tanah raksasa (Archchatina maginat)," sambungnya.
Penelitian sebelumnya telah menyebutkan bahwa asam amino dalam protein siput dapat digunakan untuk melengkapi sereal sumber protein yang membuat (orang) kekurangan lisin lebih baik.
Selain protein, keong sawah juga mengandung serat kasar sekitar 0,01 persen. "Serat kasar rendah P ampullacea atau keong sawah disebabkan oleh aktivitas berenang keong dalam air yang lebih berat daripada merangkak di darat," ungkap temuan tersebut.
Lalu, jumlah lipid keong sawah hanya 0,09 persen, lebih rendah dibandingkan dengan hewan lainnya. Ini membuktikan bahwa penggunaan keong sawah ampuh untuk pengobatan hipertensi.
Tak hanya itu, kandungan mineral pada keong sawah juga bisa dibilang tinggi, apalagi jika dibandingkan dengan siput darat.
Mineral yang terkandung dalam keong sawah di antaranya adalah fosfor 60,52 mg, kalsium 129,18 mg, potasium 71, 13 mg, zat besi 10,90 mg, sodium 0,04 mg, magnesium 31,19 mg, dan zinc 1,31 mg. Semuanya dalam skala per 100 gram.
Menariknya, kandungan kalsium dalam keong sawah ini lebih tinggi jika dibandingkan kalsium dalam daging sapi, telur, bahkan susu.
Kandungan potasiumnya juga telah terbukti baik untuk keseimbangan cairan serta regulasi konduksi impuls saraf, detak jantung, dan metebolisme sel.
Keong sawah juga mengandung zat besi yang tinggi dan dipercaya membantu pembentukan darah merah. "Unsur ini penting untuk pembentukan darah merah, dan karena zat besi (dalam keong sawah) bersifat akuatik maka bisa direkomendasikan untuk wanita hamil dan anak-anak," tulis laporan tersebut.
Dengan kata lain, ini membuktikan bahwa keong sawah merupakan sumber mineral yang baik. Para peneliti pun menyarankan untuk memasukkan keong sawah sebagai makanan yang kita konsumsi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR