Advertorial
Intisari-Online.com – Mangkhut merupakan topan dahsyat yang menghantam provinsi Luzon di Filipina utara, Sabtu (8/9/2018) dan mendera di China selatan pada hari Minggu dan Senin (9-10/9/2018).
Bahkan menurut laporan sementara, para pekerja di Filipina menemukan 43 mayat dari lokasi penambang emas yang setelah Topan Mangkhut tempat itu terkena tanah longsor.
Bahkan, jika topan terus berlanjut, para pejabat khawatir jumlah korban tewas bisa melampaui 100 orang di Filipina.
Baca Juga : Strategi Baru Kim Jong Un: Korea Utara Terus Buat Bom Nuklir, Tetapi Secara Diam-diam
Pada Senin (10/9/2018), para pekerja mulai mencari para korban di area pertambangan Nueva Vizcaya. Namun karena lumpur dan tidak menggunakan alat berat, mereka kesulitan.
Francis Tolentino, penasihat senior Presiden Rodrigo Duterte, memperkirakan bahwa 5.7 juta orang di seluruh dunia telah terkena dampak badai.
Sementara kecepatan angin yang menghantam Filipina sekitar 150 mil per jam.
Setidaknya 4 orang tewas di China
Sementara di China, topan Mangkhut menghantam pantai China selatan pada hari Minggu (9/9/2018).
Karenanya, kaca jendela gedung-gedung tinggin di Hong Kong rusak, serta banjir dan pemadaman listrik di Macau.
Hampir 2,5 juta orang diperintahkan untuk dievakuasi provinsi Guandong selatan dan empat orang dilaporkan tewas di provinsi itu.
Sementara kecepatan angin yang menghantam China sekitar 100 mil per jam.
Baca Juga : Sering Dilakukan, Kebiasaan Sepele ini Ternyata Bisa Bikin Aki Motor Tekor Lo!