Advertorial
Intisari-Online.com – Selama tujuh tahun, Kim Jong Un banyak melakukan kegiatan yang membuat kita takjub dan khawatir.
Dia pernah meledakan bom di bawah tanah atau menembakkan rudal ke langit.
Namun setelah bertemu dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, strategi pemimpin Korea Utara tersebut nampaknya berubah.
Itulah yang dikatakan mantan pejabat intelijen Amerika kepada nytimes.com.
Baca Juga : Hei Wanita, Ingin Miliki Karakter Kuat Seperti Tokoh Film Crazy Rich Asians? Begini Caranya
Korea Utara tetap membuat bahan bakar nuklir dan membangun senjata secara aktif seperti biasa.
Tapi bedanya, Kim sekarang tampaknya meminjam sebuah tempat untuk membangun senjatanya. Tempat tersebut diduga berada di Israel, Pakistan dan India.
Dengan demikian, Korea Utara terlihat tidak melakukan “demonstrasi nuklir di depan publik dan tidak menciptakan krisis”.
Ini juga yang memungkinkan Presiden Trump percaya Korut sudah melakukan upaya denuklirisasi.
Bahkan minggu lalu, Presiden Trump memuji Kim dan mengatakan mereka telah menjalin hubungan khusus.
Sayangnya, setelah itu pemimpin Korea Utara memamerkan rudal-rudal miliknya di jalan-jalan Pyongyang selama perayaan militer.
Tidak hanya itu, Korea Utara telah mengambil keuntungan dari situasi “perdamaian Trump dan Kim” ini untuk meningkatkan perdagangan dengan China dan Rusia.
Karena itulah Presiden Trump ‘naik darah’.
Padahal menurut perjanjian, berhentinya uji coba nuklir menjadi alasan kedua pemimpin pasukan militer terkuat di dunia tersebut bertemu di Singapura pada Mei 2018 lalu.
Namun, produksi nuklir Korut terus berlanjut. Foto-foto satelit dan bukti lain menunjukkan.
Karenanya, mantan pejabat intelijen Amerika berkata bahwa strategi Korea Utara yang baru adalah ‘tetap membuat berbagai jenis bom, namun diam-diam”.
Baca Juga : Ingin Lekas Punya Keturunan? Maksimalkan Jumlah Sperma dengan 5 Cara Mudah Ini