Advertorial
Intisari-Online.com - Kabartak terduga datang dari salah satu YouTuber terkenal asal Indonesia, Reza "Arap" Oktovian, yang baru saja menghapus channel-nya.
Sebelum dirinya menghapus akun YouTube-nya tersebut, pria yang dikenal dengan sebutan Arap ini sempat mengunggah pernyataannya di Instastory.
Reza Arap telah menjadi Youtuber sejak tahun 2011, berarti akun YouTube-nya sudah sudah berusia 7 tahun.
Tentu namanya juga tenar berkat YouTube.
Baca Juga : 10 Youtuber Terkaya di Dunia, Ada yang Penghasilannya Capai Rp216 Miliar per Tahun!
Terakhiria sudah memiliki lebih dari 2 juta subscribers sebelum menutup akunnya.
Menjadi YouTuber merupakan profesi yang menjanjikan di era sekarang.
Jadi bagi yang belum begitu mengerti pasti akan bertanya-tanya seperti "Kalau menutup akun apa masalahnya?".
Kembali ke masa dimana dia belum mempunyai subscriber sebanyak terakhir kali sebelum tutup akun yakni pada tahun 2016.
Mengutip dari blogooblok.com, Reza Arap telah berhasil mengumpulkan subscriber sebanyak 777.733 dengan total viewers 132.696.413 dari 311 video yang diuploadnya.
Saat itu penghasilannya mencapaiRp37 juta/bulan.
membuat posisinya menjadi No. 3 Youtuber sukses saat itu di bawah Edho Pratama dan Raditya Dika.
Reza Arap yangseorang gamers mendokumentasikan seluruh aksi main gamenya lalu menguploadnya di Youtube.
Baca Juga : YouTuber Ini Coba Hilangkan Komedo dengan Sikat Gigi dan Odol, Berhasilkah?
Tentu saja dia memiliki keahlian untuk bermain game.
Dia mengatakan kalau dirinya ingin fokus kepada klubeSportsyang sekarang sedang ia bangun dan bina.Lalu apakah eSport itu juga menjanjikan? Mengingat Reza nekat menutup akun yang berpenghasilan puluhan hingga ratusan juta setiap bulannya.
Ternyata eSport juga kini tidak bisa dipandang sebelah mata.
Misalnya saja kisah Hansel Ferdinand yang sukses bermain eSport.
Mengutip dari indosport.com, Hansel bisa dibilang memang menjadi atlet eSport terkaya di Indonesia saat ini dengan penghasilan mencapai 325,8 juta Rupiah.
Sudah begitu banyak turnamen Counter Strike: Global Offensive (CS:GO) yang dimenanginya, baik level nasional maupun internasional.
Seperti olahraga terorganisir lainnya, para pemain ini memiliki sponsor, pelatih, tim, dan jadwal latihan.
Baca Juga : Ketika eSports Menjadi Cabang Olahraga di Asian Games, Akankah Pemain Mobile Legend Akan Menjadi Atlet?
Mereka berlatih keras dan menciptakan strategi mutakhir.
Olahraga eSports bermunculan pada akhir 1990-an di Korea, dan sejak itu tersebar di seluruh dunia.
Saat ini, Asia memimpin pasar eSports dengan lebih dari 321 juta dolar AS pendapatan,.
Amerika Utara sendiri tertinggal di belakang sekitar 100 juta dolar AS.
Dengan penambahan platform streaming baru, pemirsa dapat dengan mudah menyesuaikan untuk menonton gameplay dari mana saja di dunia.
Di Twitch, platform video dan komunitas gamer terkemuka, pengguna menghabiskan lebih dari 79 juta jam setiap bulan untuk menonton siaran eSport. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)