Advertorial
Intisari-Online.com -Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) kembali menunggak pembayaran kepada pihak RSUD Kabupaten Nunukan.
Akibatnya, operasional RSUD Nunukan terancam terganggu.
Kepala RSUD Nunukan Dulman mengatakan tunggakan BPJS Kesehatan selama dua bulan terakhir mencapai Rp6 miliar.
“Klaimnya itu bulan 6 dan bulan 7, itu ada sekitar Rp6 miliar,” ujarnya, Jumat (07/09/2018).
Baca Juga : Bulan Kelahiran Menentukan Pekerjaan: November Mengerikan, Bagaimana dengan yang Lahir di September?
Menurut Dulman, keterlambatan pembayaran klaim BPJS Kesehatan akan membuat RSUD Nunukan mengalami kesulitan untuk pemenuhan kebutuhan obat-obatan dan kebutuhan lainnya.
“Dalam satu minggu ini nanti akan kekurangan obat, kekurangan BHP, dan kekurangan regen untuk kebutuhan laboratorium,” imbuhnya.
Defisit anggaran
Dihubungi secara terpisah, Kepala Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kabupaten Nunukan Idham Khalid mengakui jika pihaknya masih menunggak klaim hingga Rp 6 miliar.
Dia menjelaskan, secara global BPJS Kesehatan mengalami defisit anggaran sehingga kendala pembayaran klaim merupakan persoalan nasional. (Sukoco)
Baca Juga : Vladimir Putin, Mantan Agen Rahasia Rusia yang Kerap Membunuh Pengkhianat Negara secara Diam-diam
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPJS Kesehatan Menunggak Bayar Rp 6 Miliar, RSUD Nunukan Terancam Kehabisan Obat".
Baca Juga : Tidak Boleh Sembarangan, Beginilah Aturan Polwan dalam Menggunakan Media Sosial