Ketika membuat panel tentang godaan Miss Dean menghadapi kesulitan bagaimana menggambarkan setan jahat. Lalu ia mendapat ide untuk membuatnya seperti naga dan menggambarkannya seperti jago penunjuk arah angin di atas gereja di belakang Kristus yang sedang berdoa.
Panel terakhir ialah perkawinan di Kanaan, sebuah karya yang menakjubkan. Budak-budak di bawah kaki pasangan itu dan seluruh panel bergemerlapan karena ditutup dengan batu permata dan merjan.
Seumur hidup saya mengumpulkan bahan dan permata kecil dan ketika saya menerima pesanan itu saya menggunakan seluruh koleksi saya. Moga-moga saja para turis jangan memotong-motongnya sebagai souvenir.
Memperbesar dengan projektor
Ini yang di Inggeris. "Panti sulam" di biara Santu Jusup di Aiterhofen, Jerman Barat, belum sekaliber itu, tetapi cukup mengesankan. Berbeda dengan Beryl Dean yang menggunakan foto untuk memperbesar disain, di Aiterhofen mereka menggunakan projektor.
Seorang biarawati mendemonstrasikan bagaimana mereka memperbesar sebuah gambar. Kebetulan ada seseorang yang ingin sebuah gereja sulaman. Supaya semua serba persis, gereja itu difoto dulu lalu diprojeksikan di dinding untuk diikuti garis-garisnya. Beberapa besarnya bisa diatur dengan projektor.
Yang mereka buat saya lihat semuanya keperluan gereja. Untuk memberi gambaran berapa harga sulaman-sulaman yang dibuat di situ: Sebuah bordiran sebesar 1½ kali 1½ meter ternyata harganya antara 3500 sampai 3800 DM disulam pada kedua sisi.
Harga tergantung dari waktu kerja yang diperlukan. Diperkirakan bahwa sulaman itu akan memakan waktu antara 500 sampai 700 jam kerja.
Baca Juga : Misteri Lembah Nazca yang Konon Kabarnya Menjadi Bandara UFO, Terlihat dari Lukisan di Permukaannya
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Adrie Saputra |
KOMENTAR