Intisari-Online.com – Startup kini identik dengan perusahaan-perusahaan baru yang melejit dengan cepat karena investasi atau modal yang besar.
Dari e-commerce hingga jasa transportasi, para startup ini memanfaakan teknologi dan internet dalam menjalankan bisnisnya.
Sebenarny apa arti dari startup itu sendiri? Salah satu definisinya adalah perusahaan yang dibentuk untuk tumbuh dengan cepat.
(Baca juga:Sempat Putus Sekolah, Pria Ini Jadi CEO Startup dan Mau Buat Teknologi Baru untuk Mobil Self-Driving)
Paul Graham selaku ilmuwan komputer dan pengusaha asal Inggris mengatakan bahwa startup tidak ada yang sama antara satu sama lain.
Pengusaha yang memiliki bisnis startup sendiri selalu berbeda mengartikannya.
Ia juga mengatakan bahwa startup tidak harus terpaku pada teknologi dan menggunakan pendanaan dari Venture Capitalist (VC).
Hal yang paling penting adalah pertumbuhan yang dapat dilanjutkan dengan kesuksesan lainnya dalam sebuah perusahaan.
Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi, terutama di dunia daring menjadi pasar utama konsumen Indonesia.
(Baca juga:Bob Sadino: Bisnis Itu Dilaksanakan Bukan Didiskusikan!)
Kini pengguna aktif internet telah melebihi 88,1 juta. Sedangkan keuntungan yang didapatkan dari pasar e-commerce sebagai salah satu startup terpopuler telah mencapai US$5,648 milyar (sekitar Rp734 trilliun) di tahun 2016.
Karena itu berbagai peluang muncul dan berbagai ide cemerlang dapat menghasilkan perusahaan-perusahaan startup yang sejalan dengan kebutuhan para konsumen.
Modal diperlukan dan VC menjadi salah satu cara yang membantu sebuah perusahaan startup untuk lepas landas. Tertarik untuk mendirikan perusahaan seperti ini?