Intisari-Online.com - Dipilihnya wajah Colin Kaepernick dalam reklame kampanye Nike terbaru melahirkan kritik deras dari publik yang berseberangan dengan isu yang hendak diangkat merek asal Oregon, Amerika Serikat tersebut.
Pasalnya, quarterback klub fulbol Amerika 49ers, San Francisco berusia 30 tahun itu dikenal sebagai atlet kontroversial.
Dia melakukan aksi protes atas ketidakadilan rasial dan kebrutalan aparat kepolisian di AS dengan melakukan aksi berlutut ketika lagu kebangsaan AS dikumandangkan sebelum pertandingan.
Sementara, Nike dalam keterangannya menyebut, pemilihan wajah Kaepernick sebagai gambar pada reklame memeringati 30 tahun slogan "Just Do It", karena atlet itu menjadi figur inspiratif.
Baca Juga : Kerbau Bule Kiai Slamet yang Diarak di Malam 1 Suro, Kotoran dan Kutunya pun Diburu karena Dianggap Sakti
Nike ingin memperkenalkan inspirasi yang dibawa Kaepernick itu kepada generasi atlet-atlet muda.
Namun, yang kini terjadi adalah, mereka yang berada di kubu yang berseberangan dengan ide itu malah mengancam akan menghancurkan brand Nike.
Melalui Twitter, para haters tersebut mulai menyebar kampanye untuk menyerang Nike. Mereka menggagas penggunaan tanda pagar (tagar) #JustBurnIt.
Tagar tersebut menjadi parodi dari slogan "Just Do It" milik Nike. Tagar itu pun menjadi salah satu tren di Twitter bersama dengan tagar #BoycottNike.
Beberapa orang melakukan aksi sesuai tagar tersebut, yaitu dengan membakar produk-produk Nike mereka, beberapa lagi "sekadar" merusak seperti menggunting atau menyobek.
Kendati mendapat serangan, pengguna Twitter lainnya Teri Shockey masih memberi pembelaan kepada Nike.
"Kepada semua orang yang berencana untuk #JustBurnIt, saya ingin menyarankan, lebih baik kalian mendonasikan perlengkapan @Nike tersebut."
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR