Intisari-Online.com – Jika kita bisa mengubah definisi kita tentang kata pendapatan, maka kita juga bisa mengubah sikap kita tentang uang.
Seperti belajar bagaimana bekerja dengan atasan yang tidak kita sukai dengan mengenali apa yang kita hargai tentang hal itu.
(Baca juga:Bos Ini Patut Dicontoh, Ia Menghadiahi Karyawannya Liburan Guna Meningkatkan Produktivitas Kerja)
Cobalah tips berikut ini agar memandang lebih terhadap uang tunai, seperti dilansir dari huffpost.
Pahami tujuan uang
Uang adalah mata uang untuk perdagangan, pengalihan barang, gagasan, dan layanan. Kita menghabiskan uang dengan imbalan barang atau pengalaman yang kita inginkan.
Demikian pula, kita menerima uang dengan imbalan produk atau layanan.
Memberi dan menerima uang adalah transaksi yang energik. Ketika kita memperlakukannya seperti itu, maka kita dapat mempelajari nilai pengeluaran dan penerimaan energi dengan bijak.
Gunakan arus kas.
Kecuali memiliki akses ke persediaan yang tak ada habis-habisnya, uang akan mengalir seperti pasang surutnya air laut.
Terkadang memiliki lebih banyak, terkadang kurang. Uang masuk dan uang keluar. Seperti cairan, dinamis, dan fleksibel.
Itulah sebabnya mengapa kita menyebut sebagai aset “likuid”. Kita juga bisa belajar menunda gratifikasi dengan menyisihkan uang untuk acara spesial atau hari hujan.
Bangun modal non-moneter.
Karena uang melibatkan transaksi energik, maka kita harus kreatif tentang bagaimana menghargai hidup.
Hitung semua sumber penghasilan: hubungan, kesempatan relawan, pengalaman belajar, dan modal non-moneter lainnya.
Kita bisa membangun masa depan dengan memelihara hubungan baru, memperluas jaringan kita, dan membuat koneksi baru. Terkadang investasi terbaik tidak memiliki nilai tunai.
Berinvestasi dalam diri kita.
Seperti menginvestasikan uang, tuangkan energi ke diri sendiri hingga lunas.
Dengan sukarela memperkaya pandangan kita, belajar keterampilan baru, mengeksplorasi gairah, atau memulai hobi baru – yang semuanya dapat menghasilkan peluang baru dan menciptakan aliran baru dari pendapatan emosional dan finansial.
Lakukan terus investasi pada aset pribadi, seperti keluarga, rumah, teman, kehidupan, dan pekerjaan. Semua akan menghasilkan dividen besar dalam jangka panjang.
(Baca juga:Mengharukan, Pengemis yang Pandai Berbahasa Inggris Itu Ternyata Mantan Dosen)
Percaya pada proses.
Ketika kita percaya bahwa segala sesuatunya berjalan dengan baik untuk kita, maka tidak perlu takut pada pasang surut uang dalam hidup kita.
Khawatir hanya akan membuat kita depresi. Kepercayaan membantu kita melepaskan perlawanan.
Perlakukan uang sebagai hadiah. Bila kita menghargai uang itu untuk menempatkan makanan di meja dan gas di dapur kita. Membeli makanan, pakaian, dan pengalaman, serta membawa kita pada kesempatan untuk belajar dan berkembang, maka kita akan terbuka untuk menerima uang dengan lebih mudah.
Dan kemudian uang bisa mengalir lebih leluasa masuk dan keluar dari pengalaman kita.