Kasus ini telah mengundang kecaman internasional karena menyerang kebebasan berbicara dan lebih memusatkan perhatian pada tindakan militer di Rakhine, yang oleh PBB digambarkan sebagai bentuk "pembersihan etnis".
Lebih dari 700.000 orang Rohingya telah dipaksa meninggalkan Myanmar ke Bangladesh sebagai akibat dari kampanye kekerasan.
Kedua wartawan bersaksi di pengadilan bahwa dua petugas polisi, yang belum pernah mereka temui sebelumnya, telah memberi mereka dokumen yang berkaitan dengan penyelidikan mereka selama pertemuan di restoran Yangon.
Tak lama setelah itu, mereka ditangkap oleh petugas berpakaian preman.
Pada bulan April, seorang perwira polisi Myanmar, Moe Yan Naing, bersaksi bahwa dia telah menyaksikan sebuah plot oleh polisi senior untuk menahan kedua jurnalis tersebut dengan memberikan dokumen rahasia pada mereka.
Source | : | CNN |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR