Intisari-Online.com - Cagar Alam Nasional Kutub Utara (ANWR) seluas 19 juta hektar telah ditutup untuk eksplorasi minyak sejak tahun 1980 karena dikhawatirkan dampaknya terhadap caribou ((Rangifer tarandus caribou) – sejenis rusa kutub besar, beruang kutub, dan hewan lainnya di kawasan ini.
Akan tetapi Trump, yang telah berjanji untuk “melenturkan otot energi” Amerika, ingin mengubahnya. Proposal anggaran Gedung Putih yang dikeluarkan minggu ini menyerukan pendapatan hampir AS$2 miliar (sekitar Rp26 triliun) selama dekade berikutnya dengan menjual sewa minyak dan gas di bagian ANWR yang kaya minyak.
Membuka cagar lindung Alaska untuk pengeboran memerlukan persetujuan Kongres dan pemerhati lingkungan sudah bersumpah untuk menentangnya dengan sengit. Dengan melibatkan biaya tinggi, tidak jelas apakah perusahaan minyak mau mengebor di lansekap Alasaka yang menantang dengan harga minyak dunia yang rendah saat ini.
Tapi dengan orang-orang Republik yang mengendalikan Kongres, argumen tersebut mungkin tidak terlalu berpengaruh.
"Ini adalah hal yang nyata dan nyata bagi orang-orang Republik, ini mengambil seruan seperti Keystone," kata Joe McMonigle, yang menjabat sebagai kepala staf Departemen Energi di bawah Presiden George W. Bush.
McMonigle, analis senior bidang kebijakan energi di Hedgeye Potomac Research, memperkirakan, Kongres akan menyetujui pengeboran di ANWR melalui proses rekonsiliasi anggaran, yang memerlukan persetujuan mayoritas yang sederhana.
Hal seperti itu pernah terjadi pada tahun 1995, namun paket anggaran tersebut akhirnya diveto oleh Presiden Clinton.
Yang lain memperkirakan, dukungan publik untuk melestarikan tempat perlindungan orang-orang Alaska sekali lagi akan menghalangi niatan untuk mengebor di sana.
Menurut Jason Bordoff, direktur Pusat Kebijakan Energi Global Columbia University, membuka ANWR untuk pengeboran hampir pasti mendapat tentangan keras dari kelompok lingkungan selama beberapa dekade.
Para penentang berpendapat, sebuah ironi Trump jika mendorong untuk melakukan pengeboran di cagar alam saat ada surplus minyak yang belum dimanfaatkan di Lower 48. Produksi AS, yang didorong oleh revolusi shale oil, telah meroket dalam beberapa tahun terakhir dan membuat kocar-kacir OPEC yang perkasa.
Tetap akan rusak
Sebenarnya, pemerintahan Trump telah mengangkat ledakan minyak AS sebagai alasan mengapa sekarang adalah saat untuk menjual separuh cadangan minyak strategis Amerika yang dimaksudkan untuk melindungi diri dari keadaan darurat.
Source | : | cnn |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR