Intisari-Online.com – Secara sadar atau tidak, banyak di antara kita sehabis olahraga, segera minum air atau minuman dingin yang diberi es batu ke dalamnya atau yang telah disimpan dalam lemari pendingin.
(Baca juga: Mumpung Akhir Pekan Tak Ada Salahnya Bermain Olahraga Darts, Begini Jurus untuk Selalu Memenangkannya)
Saat minum, memang terasa segar. Namun, melepaskan dahaga setelah berolahraga dengan cara ini sejatinya tidak benar. Hal itu justru dapat mengganggu metabolisme.
Suhu minuman sebaiknya agak dingin, sekitar 5 - 10°C. Mengapa? Pada suhu tersebut, cairan mudah diserap sehingga keringat cepat digantikan.
Jumlah air minum atau minuman yang dikonsumsi harus dalam jumlah yang cukup, tergantung pada intensitas latihan, cuaca, dan kelembapan.
Minumlah sebelum, selama, dan setelah berolahraga.
(Baca juga: Cristiano Ronaldo Menjadi Bintang Olahraga Pertama dengan 100 Juta Follower di Instagram)
Bila berolahraga pada pagi hari, minumlah air sebelum mulai berolahraga sebanyak 300 cc. Bila menderita sakit mag, perlu ditambah dengan makan makanan ringan, seperti crackers misalnya.
Tetap pula minum selama berolahraga, di antara waktu break atau istirahat. Misalnya saat bermain tenis, minumlah pada waktu pergantian set. Bila bersenam aerobik, manfaatkan waktu istirahat yang sebentar itu untuk minum. Demikian pula bila bersepeda.
Bukankah biasanya ada tempat khusus untuk menempatkan botol minuman di sepeda?
Yang tidak boleh dilupakan adalah minum seusai berolahraga. Minumlah secukupnya sampai kira-kira suhu tubuh agak normal.
Bila berolahraga cukup lama, antara 1 - 2 jam, minumlah hanya air putih. Namun, bila waktu berolahraga berlangsung lebih dari 2 jam, dianjurkan untuk minum sport drink yang mengandung gula dan mineral, seperti kalsium, natrium, magnesium, klorida, dan Iain-lain.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR