Musik yang menggelegar, bahkan hanya di satu telinga saja, bisa mengganggu dan bahkan merusak pendengaran kita.
Jika orang yang lewat bisa mendengar suara dari earphone / earbud yang kita dengarkan, maka itu sudah terlalu keras.
Sebagian besar volume maksimal headphone adalah sekitar 105 desibel. Normal berbicara adalah antara 40 dan 60 desibel.
Pakar kesehatan telinga merekomendasikan agar volume pada pemutar musik mencapai 60 persen dari tingkat maksimal seseorang yang berbicara dengan keras - dan batasi hingga sekitar 60 menit sehari.
* Speaker Bluetooth
Ada sejumlah speaker Bluetooth dengan baterai yang dapat diisi ulang.
Suara yang dihasilkan oleh perangkat ini biasanya cukup keras sehingga kita bisa tetap mendengarkan musik tanpa harus menggunakan earphone/earbud.
Tapi ingat, jangan terlalu keras agar tidak mengganggu ketenangan atau pengendara lain, kecuali jika mereka benar-benar memiliki hubungan dekat.
Di keramaian, sopanlah dengan mematikan perangkat speaker (kecuali mereka justru yang meminta sendiri).
* Mematuhi peraturan
Banyak wahana dan perlombaan yang terorganisir memiliki peraturan untuk tidak menyalakan musik.
Jangan menjadi orang yang dengan senang hati bersenang-senang dalam ketidaktahuan. Saat penyelenggara mengatakan tidak ada “doping” untuk telinga, matikan lagu.
* Lepas earbud saat menjalani social rides
“Social rides” menurut definisi adalah situasi bersepeda dimana kita menikmati momen kebersamaan dengan pesepeda lain.
Mengenakan earbud, meski hanya satu membuat kita terlihat agak antisosial. Tinggalkan mereka di rumah dan nikmati pemandangan, suara, dan percakapan perjalanan.
Selain kelima aturan di atas, ada satu lagi aturan terpenting mendengarkan musik saat berolahraga yang sebisa mungkin harus dipatuhi, yaitu tidak mendengarkannya sama sekali.
Tidak perlu menunggu hingga berada dalam momen social rides. Sebaba dimanapun dan apapun kondisinya, safety first bukan?
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR