Intisari-Online.com - Jika disuruh memilih antara kesedihan dan kebahagian, apa yang akan Anda pilih? Mungkin hampir semua orang akan memilih kebahagian.
Normal rasanya bahwa kita ingin selalu bahagia daripada bersedih. Akan tetapi, tidak ada salahnya juga jika suasana hati tengah bersedih.
(Baca juga: Bukan Hendak Dapat Kesedihan atau Rezeki, Kedutan di Mata Terjadi karena Hal Ini)
Sebab, kesedihan adalah bagian terpenting dari kehidupan alami yang kita lakukan.
Dilansir dari sciencealert.com, rentang suasana hati manusia mencakup lebih banyak hal negatif daripada perasaan positif.
Emosi negatif seperti rasa takut, marah, malu, atau jijik sangat membantu karena kita bisa mengenali, menghindari, dan mengatasi situasi yang mengancam atau membahayakan. Selain itu, mengingatkan kita pada keadaan dunia yang perlu kita tanggapi.
(Baca juga: Keras Kepala Hanya Membawa Kesedihan)
Menurut psikolog, kesedihan juga bertindak sebagai sinyal sosial yang mengkomunikasikan pelepasan, penarikan dari persaingan, dan menyediakan perlindungan. Sehingga ketika kita sedang dalam suasana bersedih, orang sering khawatir dan cenderung membantu.
Kesedihan juga bisa meningkatkan empati, kasih sayang, keterhubungan dan sensibilitas moral, dan estetika. Bisa dibilang, kesedihan bisa memicu kreativitas artistik.
Denga kata lain, bersedih dapat membantu kita untuk lebih memperhatikan dan fokus pada situasi sulit.
(Baca juga: Uang Bisa Membeli Kebahagiaan, Asalkan...)
Berikut manfaat psikologis dari kesedihan:
1. Memori lebih baik. Ketika bersedih, ingatan berjalan baik, detail, dan jauh dari efek gangguan, seperti informasi tidak relevan.
2. Penilaian yang lebih akurat. Bersedih juga mengurangi beberapa bias dan distorsi dalam bagaimana orang membentuk kesan.
3. Motivasi. Ketika bersedih, seseorang akan berusaha lebih keras dan lebih tekun untuk mengerjakan tugas atau mencoba melakukan sesuatu dengan benar.
4. Komunikasi yang lebih baik. Gaya berpikir dan komunikasi yang penuh perhatian dan terperinci dipromosikan oleh kesedihan.