Intisari-Online.com –Seringkali ketika kita melihat orang lain yang bahagia, kita mulai mempertanyakan kepada diri sendiri, “Kok mereka bisa ya terlihat selalu bahagia?” lalu kita merasa diri kita sulit untuk merasa bahagia karena masalah hidup yang kita hadapi.
(Lekas Marah dan Gampang Depresi? Jangan-jangan Kita Kekurangan Vitamin D)
Padahal, orang tersebut juga pasti memiliki masalah hidup, atau bahkan mungkin lebih banyak dari yang kita hadapi. Lalu, apa penyebab kita sulit untuk bahagia?
Lupa bersyukur
Menurut para peneliti dari University of Massachusetts Dartmouth, AS, bersyukur dapat membuat kita merasa lebih baik dalam hidup, membuat kita lebih antusias, bahkan menurunkanrisiko penyakit jantung koroner.
“Kami menemukan bahwa pasien-pasien yang bersyukur memiliki suasana hati yang lebih baik, kualitas tidur yang lebih baik, serta tingkat risiko yang lebih rendah terhadap penyakit –penyakit yang berkaitan dengan jantung," ujar Paul J. Mills, PhD, profesor kedokteran keluarga dan kesehatan masyarakat di University of California, AS.
Memikirkan hal buruk di masa lalu
Adalah hal mutlak yang kita semua mahfum; masa lalu tidak bisa kita ubah. Jika kita terus memfokuskan kepada peristiwa buruk yang kita alami di masa lalu, dan mengandai-andaiapa yang akan terjadi jika kita tidak melakukan hal itu, akan membuat perasaan kita menjadi melankolis, yang sudah pasti akan membuat kita sedih, dan tidak bahagia.
Lebih baik berfokus untuk menjalani hidup kita saat ini, dan fokuskan energi kita kepada apa yang masih bisa kita ubah, yaitu masa depan kita.
Menyimpan dendam
Menyimpan dendam akan membuat hidup kita menjadi tidak menyenangkan, karena menyimpan dendam sudah pasti menguras mental dan membuang-buang energi, yang ujungnya berdampak kepada pikiran dan hati kita sendiri.
Apa sebanding menambah beban pikiran dan hati seperti itu, karena kita menyimpan dendam kepada seseorang? Tentu tidak.
Baca halaman selanjutnya....