Di Masa Depan, Eksplorasi Luar Angkasa Tidak Lagi Tergantung Pesawat Luar Angkasa Berawak, Lalu Tergantung Apa?

Moh Habib Asyhad

Editor

Pesawat luar angkasa tanpa awak milik NASA
Pesawat luar angkasa tanpa awak milik NASA

Intisari-Online.com -Setelah sekian dekade mengandalkan pesawat luar angkasa berawak dalam misi luar angkasa, kini badan antariksa AS membuat gebrakan baru. Apa itu?

Dalam misi penerbangan yang masih dirahasiakan diam-diam NASA mengirim pesawat tanpa awak (nirawak) X-37B ke luar angkasa dan sukses melaksanakan eksplorasi secara ulang-alik.

(Baca juga:Petir Terganas di Dunia Ada di Indonesia Lo! Ini Dia Lokasinya)

Misi penerbangan ulang-alik menggunakan pesawat nirawak demi kepentingan eksplorasi militer itu termasuk spekatkuler karena berlangsung selama 2.085 hari.

Pesawat X-37B yang memiliki kecepatan hipersonik itu mendarat kembali di pusat peluncuran NASA pada hari Minggu (7/5) di Kennedy Space Center, Florida, California.

Pendaratan misi penerbangan rahasia pesawat X-37B ke pangkalan NASA sempat mengagetkan penduduk yang tinggal di sekitar pangkalan.

Sebab proses pendaratan X-37B di waktu pagi buta itu memunculkan suara menggelegar dari efek sonic boom.

Gelegar sonic boom yang suaranya seperti ledakan bom itu tercipta karena efek perpindahan dari penerbangan pesawat X-37B yang berkecepatan hipersonik ke kecepatan “biasa” demi kepentingan pendaratan.

Efek suara sonic boom yang tersebar lewat udara berupa gelombang kejut memang bisa menimbulkan kerusakan.

Misalnya dapat memecahkan genteng atau kaca-kaca rumah penduduk.

Meskipun pihak militer AS tidak memberikan konfirmasi secara terus-terang tentang misi rahasia pesawat nirawak X-37B, juru bicara militer AS, Brigadir Jenderal Wayne Monteith menyatakan program untuk meluncurkan X-37B telah berlangsung selama beberapa tahun.

(Baca juga:Emmanuel Macron dan Bagaimana Teknologi Mengubah Politik)

Selama misi penerbangan yang sangat dirahasikan itu X-37B secara teknologi mampu menjalankan tugas-tugas secara maksimal dan bisa dikontrol dari darat secara sempurna.

Oleh karena itu penerbangan pesawat-pesawat ke ruang angkasa pada masa yang akan datang, baik untuk kepentingan militer maupun sipil, tidak lagi tergantung kepada pesawat ulang-laing berawak.

Tapi bisa dialihkan ke pesawat nirawak dengan waktu penerbangan yang tidak terbatas.

Artikel Terkait