Semua Keinginan Itu Baik, tapi akan Percuma Bila Kita Tak Bergerak

Moh Habib Asyhad

Editor

Semua keinginan itu baik, tapi
Semua keinginan itu baik, tapi

Intisari-Online.com - Semua orang pasti memiliki keinginan untuk menjadi lebih baik dalam suatu hal—kemampuan fisik, kepandaian, atau hal sesimpel menjadi pendengar yang baik.

Semua keinginan itu baik, tapi tidak akan berkembang kalau hanya berharap saja.

Untuk menjadi lebih baik pun, walau sudah berencana dan berusaha, kadang masih saja berhenti di tengah jalan. Kenapa?

(Baca juga: Tidak Perlu Membandingkan Diri dengan Orang Lain, Mari Menikmati Kehidupan)

Ada satu hal, satu alasan yang pasti muncul ketika seseorang berusaha untuk menjadi lebih baik.

Dan satu hal ini hampir pasti membuat seseorang berhenti, yaitu penentangan. Jika penentangan dibiarkan, tentu saja hidup tidak akan berubah.

Berubah menjadi lebih baik memang sulit, akan selalu ada halangan yang muncul.

Pertama-tama kita akan merasa semangat untuk mencoba hal baru, kemudian lama-kelamaan, rasa semangat itu akan hilang sampai kita tidak ingin melanjutkan.

Kemudian kita akan merasa kecewa dengan sedikitnya perkembangan yang kita buat. Kita akan dihadapkan dengan berbagai perasaan tidak aman bahwa kita tidak sanggup berubah.

Selanjutnya kita akan mempertanyakan apakah menjadi lebih baik akan benar-benar berarti?

Kita juga akan merasionalisasikan kenapa saat ini, bukanlah waktu yang baik untuk berubah. Kita merasa ingin berhenti.

(Baca juga: Jangan Sepelekan Sesuatu Yang Kita Miliki, Mungkin Itu Serupa Surga Bagi Orang Lain)

Kita merasa kita tidak juga mendapatkan hasil yang diinginkan. Dan bahwa berubah ternyata membutuhkan lebih banyak hal dari apa yang kita punya. Itulah penentangan.

Steven Pressfield, penulis, pernah mengatakan penentangan sabotase diri ini merupakan dorongan paling beracun di dunia yang bertujuan untuk mendorong kita, mendistraksi kita dan mencegah kita menyelesaikan pekerjaan.

Sementara Seth Godin menyebutnya sebagai lizard brain, sebagai suara di dalam kepala kita, yang menyuruh kita untuk mundur, berhati-hati, pelan-pelan, dan berkompromi.

Kita mungkin berpikir bahwa penentangan ini datang dari luar, tapi tidak, datangnya justru dari dalam.

Dari diri kita sendiri, yang berarti kita juga bisa mengontrolnya. Jadi teruslah berusaha, terus bertarung dan mengontrol penentangan itu.

Ingat, ada perbedaan antara kemenangan yang diraih dengan mudah dan kemenangan yang diraih setelah berjuang.

Yang pertama mudah dilupakan, sementara yang kedua akan mengubah kita menjadi lebih baik.

Artikel Terkait