Advertorial

Paralayang, Olahraga Penyumbang 2 Medali Emas Asian Games yang Terkesan Ekstrem Padahal Mengasyikkan

Agustinus Winardi
Agustinus Winardi
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Kemahiran pilot mengendalikan paralayang ditentukan oleh arah angin, cuaca, naluri pilot dan pengalaman pilot.
Kemahiran pilot mengendalikan paralayang ditentukan oleh arah angin, cuaca, naluri pilot dan pengalaman pilot.

Intisari-Online.com -Sampai berita ini diturunkan (23/8/2018), bersama dengan cabang downhill,paralayang jadi penyumbang medali emas terbanyak bagi Indonesia di ajang Asian Games 2018.

Setelah sebelumnya tim Indonesia yang diwakili Hening Paradigma, Thomas Widyananto, Rony Pratama, dan Jafro Megarantomenyabet emas Asian Games 2018 dari nomor ketepatan mendarat beregu putra.

Kini giliranJafro Megawanto seorang diri menyumbangkan emasdari nomor ketepatan mendarat.

Meski sudah menyumbangkan 2 medali emas, juga 1 medali perak, tidak banyak masyarakat Indonesia mengenal salah satu cabangolah raga dirgantara (ordirga) ini.

Baca juga:Emas Ketujuh! Cabang Paralayang Kembali Sumbang Medali Emas Asian Games 2018

Dari sisi penampilan paralayang merupakan olahraga yang tampak lebih indah dan mudah dibandingkan olahraga terjun payung.

Pasalnya untuk ‘terbang’ menggunakan parasut, para atlet terjun payung harus naik pesawat terlebih dahulu pada ketinggian tertentu dan baru melompat.

Sedangkan para atlet paralayang untuk bisa terbang menggunakan parasut bisa melompat dari bukit yang tinggi.

Mereka juga bisa melompat dari tebing yang tinggi, atau bahkan gedung yang tinggi dengan tujuan untuk bersenang-senang, cari sensasi, atau dalam rangka menikmati wisata udara.

Baca juga:Tim Paralayang Sumbang Medali Emas Keenam untuk Indonesia, Hebat!

Hal itu memang tidak salah mengingat paralayang memang merupakan ordirga yang sangat terkait dengan kegiatan rekreasi udara.

Untuk terbang paralayang yang ditujukan untuk perlombaan, para atlet biasanya akan mendaki terlebih dahulu menuju bukit tinggi sekitar 300-500 di atas permukaan laut.

Mereka lalu baru melompat pada landasan yang dibuat khusus untuk takesetelah parasutnya mengembang.

Cara mengembangkan parasut bisa seorang diri atau dibantu para asisten yang merupakan rekan satu tim.

Baca juga:Jajal Adrenalin dengan Terbang Bak Burung di 3 Tempat Wisata Paralayang Keren Ini

Ketika sudah terbang, penerbang paralayang yang juga disebut pilot paralayang itu, bisa terbang tinggi di atas awan sambil menikmati pemandangan dari udara.

Tapi jika penerbangan paralayang sedang dilombakan, maka pilotnya harus segera mendarat pada lokasi landing site yang sudah ditentukan.

Misalnya untuk ketepatan mendarat, pilot berusaha keras mendarat pada sebuah lingkaran di tempat pendaratan yang telah ditentukan dan tengah-tengahnya terdapat titik nol.

Agar terlihat jelas dari udara maka titik pendaratan paralayang diwarnai dengan warna tertentu yang kelihatan menyolok.

Untuk teknis pendaratan, pilot paralayang menggunakan tali-tali parasut paralayang yang berwarna-warni dan masing-masing memiliki fungsi khusus.

Misalnya warna tali kuning untuk fungsi pengereman, warna tali hijau untuk membelok, dan lainnya.

Tapi untuk mendarat dengan cara menjejakkan kaki di titik nol sebenarnya sangat sulit

Karena sangat tergantung dari kemahiran pilot mengendalikan paralayang, ditentukan oleh arah angin, cuaca, naluri pilot dan pengalaman pilot.

Pendaratan pada titik nol biasanya ditandai dengan pijakan yang bisa menyala sehingga para juri yang sedang menilai di lokasi pendaratan bisa menentukan titik perndaratan secara akurat.

Oleh karena itu atlet paralayang yang bisa mendarat pada jarak paling dekat dengan titik nol, nilainya juga makin tinggi.

Misalnya, atlet paralayang bisa mendarat pada angka 5 dari titik nol. Maka nilainya akan jauh lebih ditinggi dibandingkan atlet yang bisa mendarat pada angka 20 dari titik nol.

Dalam perkembangan terkini, sebagai ordirga sekaligus wahana rekreasi di udara paralayang bahkan telah dikemas secara khusus.

Yakni agar bisa menyatu sebagai kegiatan wisata udara dengan cara terbang tandem.

Meski banyak orang awam kadang masih menganggap paralayang merupakan ordirga ekstrem dan berbahaya.

Tapi para atlet penerbang paralayang umumnya menolak jika olahraga dirgantara yang sedang digelutinya merupakan kegiatan ekstrem.

Mereka bahkan menekankan paralayang merupakan olahraga yang aman dan menyenangkan.

Maka tak mengherankan jika banyak atlet paralayang adalah para wanita dan sejumlah di antaranya adalah atlet paralayang berkelas dunia.

Baca juga:Hanya 13 Jam Usai Ucap Janji Suci, Wanita Ini Harus Menyaksikan Suaminya Meninggal

Artikel Terkait