Ingin Naik Gaji? Kenapa Tidak (Sekalian) Pindah Kerja Saja?

Ade Sulaeman

Editor

Dibandingkan Pria, Wanita Enggan Negosiasi Gaji
Dibandingkan Pria, Wanita Enggan Negosiasi Gaji

Intisari-Online.com – Saat mengajukan kenaikan gaji, ada kemungkinan perusahaan menolak permintaan Anda.

Hal ini bisa menjadi alarm juga bagi Anda untuk mulai melirik ke tempat lain yang lebih menjanjikan dan menghargai potensi Anda.

(Baca juga: Tak Perlu Takut untuk Minta Naik Gaji, Simak Saja 5 Tips Ini!)

Andin Andiyasari, Career Coach di Konsultan Karir Jakarta, merumuskan lima tips mendapatkan kenaikan gaji dari perusahaan yang baru pada saat wawancara kerja, seperti dimuat di Intisari edisi April 2017.

Meminta negosiasi gaji

Saat wawancara kerja, perusahaan biasanya sudah memiliki penawaran gaji tertentu. Jika Anda kurang setuju dengan tawaran itu, cobalah minta untuk negosiasi gaji. Negosiasi gaji merupakan hal yang wajar sepanjang alasannya rasional.

Tonjolkan potensi, bukan kinerja masa lalu

Perusahaan anak mau membayar lebih, bukan karena kinerja masa lalu Anda, namun karena potensi Anda di masa depan.

Karena itu tonjolkan berbagai potensi yang Anda miliki dan rencana kontribusi Anda bagi perusahaan yang baru.

(Baca juga: Minta Naik Gaji? Persiapkan Ini Sebelumnya supaya Permintaan Anda Diterima Perusahaan)

Kenali diri sendiri

Semakin Anda tahu di mana posisi, kekuatan, serta nilai lebih yang bisa Anda berikan pada perusahaan baru, maka semakin percaya diri Anda dalam negosiasi gaji.

Apalagi jika kualitas diri Anda di atas rata-rata. Jangan ragu untuk meminta gaji yang pantas untuk Anda.

Cari tahu kisaran gaji di posisi tersebut

Sebelum meminta negosiasi gaji, sebaiknya Anda sudah melakukan riset kisaran gaji sebagai pembanding.

Dengan demikian Anda akan tahu, apakah gaji yang ditawarkan lebih rendah atau lebih tinggi dari nilai pasar.

Pertimbangkan opsi non-gaji

Kadang perusahaan tidak bisa memberikan gaji yang Anda minta, sebaiknya jangan langsung putus asa.

Pertimbangkan paket kompensasi total yang Anda terima yang tidak termasuk gaji, misal insentif/bonus, waktu kerja yang fleksibel, liburan yang dibayar perusahaan, atau mobil.

Artikel Terkait