(BACA JUGA: Menyeramkan! Pesawat Kiriman CIA Ini Sering Terbang di Langit Indonesia Tanpa Pernah Terdeteksi
Ketidakpastian mengenai kecepatan pembangunan bendungan raksasa atau pembangkit nuklir baru merupakan peluang kuat memberdayakan tenaga surya. India memiliki potensi yang tinggi serta ambisi yang kuat untuk membangun sektor listrik dari bahan bakar non-fosil sebesar 40 persen pada 2030 nanti.
"Pada prinsipnya, kita memiliki tanggung jawab sosial yang besar untuk energi terbarukan terutama energi matahari. Untuk beberapa waktu, laboratorium kami secara aktif terlibat dalam produksi sel surya dengan efisiensi biaya rendah," kata Satapathi.
Tim peneliti, yang terdiri atas Nipun Sawhney dan Anubhav Raghav, sangat optimis bahwa hasil penelitian ini bisa dilanjutkan ke produksi massal.
Banyak aspek yang mendukung hasil ini jika mau dimassalkan. Prosesnya sederhana, biaya murah, ketersediaan bahan baku, serta kemudahan mengekstraksi pewarna antosianin.
Penelitian ini dipublikasikan di Journal of Photovoltaics.
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR