Perhatian Bagi yang Sering Begadang! Menurut Penelitian Terbaru, Begadang Bisa Tingkatkan Risiko Depresi

Moh Habib Asyhad

Editor

Begadang meningkatkan risiko depresi
Begadang meningkatkan risiko depresi

Intisari-Online.com – Kebiasaan begadang dan tidur larut malam ternyata bisa menyebabkan risiko depresi. Lebih-lebih jika kita mengidap diabetes tipe-2.

Temuan ini berdasarkan studi baru yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan dari Endocrine Society di Orlando, AS.

Para peneliti melakukan survey terhadap 500 orang yang menderita diabetes di Chicago dan Thailand.

(Baca juga:Terlalu Banyak Tidur Ternyata Tanda Depresi!)

Peneliti-peneliti tersebut juga melakukan survey di wilayah geografis berbeda, karena siklus tidur bervariasi menurut lokasi.

Dalam kedua kelompok tersebut, orang yang seringkali begadang dilaporkan mengalami lebih banyak gejala depresi, dibandingkan dengan mereka yang tidur lebih awal.

Ini berlaku tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau kualitas tidur orang-orang yang sering begadang tersebut.

(Baca juga:Jika Anda Tipe Orang yang Mudah Depresi, Ikuti Saran Ilmuwan Stephen Hawking Ini)

Menurut para peneliti, hal yang menyebabkannya adalah, tidur dengan waktu yang kurang saja sudah meningkatkan risiko untuk diabetes, dan gangguan tidur juga merupakan salah satu tanda-tanda depresi yang paling umum.

“Penemuan ini sangat penting karena depresi seringkali ditemukan pada pasien yang mengidap diabetes tipe-2,” ujar pemimpin studi ini, Sirimon Reutrakul, M.D, dari University Faculty of Medicine di Thailand, seperti yang dikutip dari menshealth.com.

“Di studi sebelumnya juga menunjukkan bagaimana depresi yang tidak ditangani dapat memperburuk kondisi pasien,” tambahnya.

(Baca juga:6 Cara Mengatasi Depresi dan Kecemasan)

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk lebih memahami bagaimana tidur, depresi, dan diabetes saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga perawatan yang tepat untuk ketiganya dapat ditingkatkan, ujar para peneliti.

Selain itu, meskipun kita tidak mengidap penyakit diabetes, depresi bukanlah hal yang bisa kita anggap remeh.

Oleh karena itu, apabila kita mengalami gejala depresi, sebaiknya jangan dipendam, temuilah seorang terapis, atau bicaralah dengan seseorang yang kita percayai.

Artikel Terkait