Kejadian Tak Biasa: Puluhan Paus Bungkuk Meninggal di Pantai Timur AS Baru-baru Ini dan Tidak Ada yang Tahu Penyebabnya

Moh Habib Asyhad

Editor

Puluhan paus bungkuk meninggal baru-baru ini
Puluhan paus bungkuk meninggal baru-baru ini

Intisari-Online.com -Apakah Anda penyukapaus bungkuk? Ada berita menyedihkan sekaligus bahagia mengenai mamalia 40 ton itu.

Kita mulai dari yang menyedihkan.

Puluhan paus bungkuk ditemukan tewwas di Pantai Timur AS baru-baru ini.

(Baca juga:Menyeramkan! Pesawat Kiriman CIA Ini Sering Terbang di Langit Indonesia Tanpa Pernah Terdeteksi)

Petugas perikanan setempat mengumumkan sebuah “kejadian kematian yang tidak biasa” menyusul kematian 41 ekor paus bungkuk dari Maine ke Carolina Utara.

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) melaporkan, di wilayah tersebut, 15 paus telah meninggal sejauh 2107 ini, disusul 26 pada tahun lalu. Sementara kematian rata-rata per tahunnya hanya 14 ekor.

Para ilmuwan NOAA mengatakan, mereka tidak tahu kenapa paus-paus itu tewas dalam jumlah yang begitu tinggi. Meski demikian, mereka berjanji akan menyelidikinya.

Paling tidak, dibutuhkan waktu bebeberapa tahun untuk mengungkap kejadian “tidak biasa” ini.

Undang-undang Perlindungan Mamalia Laut mendefinisikan kejadian yang tidak biasa sebagai “kematian yang signifikan dari populasi mamalia laut” yang memerlukan penangangan segera.

Populasi paus bungkuk di seluruh dunia yang kini sudah tidak masuk kategori terancam.
Hingga saat ini, para ilmuwan telah meneliti 20 dari 41 paus yang mati, dan tidak menemukan bukti adanya penyakit menular pada mereka.

10 dari mereka, bagaimanapun, menunjukkan tanda-tanda trauma benturan atau luka dari serangan kapal.

(Baca juga:Inilah Daftar 26 Anggota DPR yang Tanda Tangani Usulan Hak Angket Terhadap KPK Terkait Kasus e-KTP)

Karena tidak ada lalu-lalang kapal yang signifikan di wilayah ini, ada kemungkinan paus-paus ini berenang ke jalur yang membahayakan—mengikuti mangsa yang cenderung berenang ke perairan yang lebih hangat.

Lalu bagaimana dengan berita bahagianya?

Di belahan bumi lain, sekelompok ekologis Denmark dan Australia menemukan bahwa seekor paus bungkuk baru saja melahirkan bayi yang bisa “berbisik”.

“Bisikan” ini ditujukan untuk menghindari didengar paus pemburu yang lapar.

Paus bungkuk dan anaknya
Para ilmuwan ini menggunakan semacam tag di punggung dan betis paus di Teluk Exmouth di Australia bagian barat untuk merekam aktivitas ini. studi ini telah dipublikasikan di jurnal Functional Ecology.

Sebagai informasi, paus pemburu gemar memburu anakan paus bungkuk di luar Laut Exmouth. Dengan mengeluarkan bisikan kepada induknya, kemungkinan besar anakan paus ini akan terhindar dari sergapan paus pemburu itu.

Artikel Terkait