Intisari-Online.com – Pada Minggu (23/4) sekitar pukul 15.00 WIB, 11 orang pendaki tersambar petir saat mendaki di kawasan Gunung Prau, Wonosobo, Jawa Tengah. Tiga orang meninggal dunia dan lainnya luka-luka akibat kejadian ini.
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Djarot Padavoka, saat itu sedang hujan deras. Tidak ada keterangan pasti apakah mereka mengaktifkan ponsel saat mendaki atau tidak, namun mengaktifkan ponsel saat hujan deras adalah tindakan berbahaya.
Awam tidak menyadari bahwa mengaktifkan ponsel di ruang terbuka ketika turun hujan akan mengubah ponsel itu seolah-olah menjadi penangkal petir. Mengapa begitu?
Penangkal petir umumnya terbuat dari besi atau bahan yang bersifat konduktor (muatan elektron yang dapat bergerak bebas). Karena muatan listrik pada konduktor (elektron) dapat bergerak bebas, maka secara teori fisika, muatan-muatan listrik hanya berada-pada permukaan benda konduktor.
Berdasarkan teori dasar kelistrikan (Hukum Coulomb atau Hukum Gauss), medan listrik (daerah yang dipengaruhi interaksi listrik) berbanding lurus (sebanding) dengan kerapatan muatan (muatan persatuan luas).
Jadi, untuk konduktor bermuatan yang permukaannya sempit maka medan listrik yang dihasilkan jauh lebih besar dibandingkan dengan konduktor dengan permukaan lebih luas.
Itulah sebabnya mengapa penangkal petir selalu dibuat runcing atau tajam. Dengan luas permukaan yang kecil, akan dihasilkan kerapatan muatan yang lebih besar, sehingga dapat menghasilkan medan listrik atau daerah interaksi listrik yang kuat.
Medan listrik sangat besar yang dihasilkan penangkal petir dapat menarik sejumlah ion (molekul yang bermuatan) di udara ke besi penangkal petir dengan percepatan cukup tinggi.
Ion-ion tertarik ke arah konduktor penangkal petir dengan energi cukup besar.
Dalam perjalanannya menuju penangkal petir, ion-ion berenergi cukup tinggi akan menumbuk molekul-molekul netral (tak bermuatan) yang akhirnya menjadi ion-ion baru.
Ion di sekitar penangkal petir semakin bertambah banyak, sehingga udara di sekitar penangkal petir seolah-olah berubah sifatnya seperti sifat dasar konduktor, yaitu mudah mengantarkan muatan iistrik.
Ketika hari sedang hujan, biasanya petir sering terjadi. Hal ini disebabkan perbedaan potensial atau medan listrik yang dihasilkan awan kelabu dengan Bumi sangat besar.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR