Intisari-Online.com - Dalam buku ‘’Tahta Untuk Rakyat Celah-Celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX’’, terbitan Gramedia Pustaka Utama, Jakarta (1982), almarhum Sultan HB IX atau ayah dari Sultan HB X yang juga Gubernur DIY sekarang, mengaku pernah mendapat kesempatan untuk “melihat” Nyai Roro Kidul.
Sultan HB IX menyatakan dirinya bisa bertemu Nyai Roro Kidul setelah melakukan ritual tertentu seperti puasa selama beberapa hari dan menjalani ritual-ritual lainnya.
Tapi Sultan HB IX menyebut Ratu Laut Jawa itu sebagai Eyang Roro Kidul.
Pasalnya pada waktu bulan naik atau menjelang purnama, Eyang Roro Kidul akan tampak sebagai gadis yang sangat cantik.
Tapi sebaliknya jika bulan posisinya makin menurun, Roro Kidul akan tampak sebagai wanita yang makin menua.
Lalu tentang setiap raja di Jawa dianggap sebagai “suami” dari Nyai Roro Kidul, Sultan HB IX menerangkan bahwa menurut kepercayaan lama memang demikian halnya.
Selain itu untuk menghormati penguasa Laut Jawa, Keraton Yogyakarkat juga selalu mengadakan acara labuan tiap tahunnya.
Acara labuan itu biasanya diselenggarakan bertetapan dengan ulang tahun raja.
Barang-barang yang dilabuh antara lain pakaian baru dan pakaian lama raja.
Semua barang ditaruh di atas semacam gethek lalu didorong ke tengah laut. Biasanya barang-barang raja itu segera hilang.
Namun setelah beberapa hari, pakaian raja yang lama akan kembali dengan sendirinya.
Sebagai seorang raja, Sultan HB IX semasa hidupnya juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden RI dan pencetus Serangan Umum 1 Maret 1948.
Akibat Serangan Umum itu kota Yogyakarta berhasil dikuasai pasukan RI selama 6jam dan berujung pada mundurnya pasukan kolonial Belanda dari Indonesia.