Inilah 3 Keajaiban Kopi dalam Memengaruhi Kesehatan Mental Kita

Ade Sulaeman

Editor

 Keajaiban Kopi dalam Memengaruhi Kesehatan Mental
Keajaiban Kopi dalam Memengaruhi Kesehatan Mental

Intisari-Online.com - Bisa dibilang, kopi menjadi minuman “wajib” yang dikonsumsi pecinta kopi tiap harinya. Bagi kesehatan, kandungan antioksidan kopi tak perlu lagi diragukan lagi yang perannya bisa menangkal radikal bebas.

Nah di balik itu semua, ternyata kopi juga memiliki keistimewaan bagi kesehatan mental kita. Penasaran? Berikut tiga manfaat kopi bagi kesehatan mental menurut Vinita Mehta Ph.D., Ed.M., psikolog klinis di Washington, US.

1. Lebih fokus pada hal positif

Keajaiban Kopi dalam Memengaruhi Kesehatan Mental
Penelitian menyebutkan bahwa kafein dalam dosis normal bisa meningkatkan kinerja perilaku dan kognitif sederhana.

Kata para ahli dalam hasil penelitiannya, ketika mengonsumsi 200 miligram kafein (setara dengan dua sampai tiga cangkir kopi) 30 menit sebelum melakukan tugas verbal, kemampuan peserta penelitian mengingat kata-kata dengan konotasi positif meningkat.

Nah, ada yang menariknya di sini, yaitu hasil yang sama tidak terjadi pada pada kemampuan memroses kata-kata netral atau negatif.

Dugaannya mungkin ini terjadi karena kemampuan kafein membangkitkan neurotransmiter dopamin. Dopamin sendiri adalah hormon yang dikenal sebagai hormon kesenangan atau hormon pengatur rasa senang.

2. Kopi panas meningkatkan kepedulian kita pada orang lain

Keajaiban Kopi dalam Memengaruhi Kesehatan Mental
Ada penelitian yang menekankan pentingnya kontak fisik yang penuh kasih sayang ketika manusia berada di awal-awal kehidupannya.

Kontak fisik hangat yang diterima seorang anak akan turut memengaruhi kemampuannya untuk menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain, ketika si kecil beranjak dewasa.

Nah, di sini bagian otak yang disebut insula yang berperan dalam mengeratkan hubungan antara sentuhan hangat dengan kemampuan menjalin hubungan baik.

Karena penasaran, para ahli pun mulai meneliti mengenai bersentuhan dengan benda panas/dingin dengan kemampuan seseorang berempati kepada orang lain.

Peneliti akhirnya merekrut beberapa relawan. Para relewan itu diminta naik lift bersama ahli sambil memegang secangkir kopi.

Ada yang memegang kopi panas atau hangat, ada pula yang memegang es kopi. Tak lama setelah itu, peserta diminta untuk mendeskripsikan mengenai orang asing, dan diminta untuk mengevaluasi kepribadian orang asing tersebut.

Hasil temuan peneliti lagi-lagi cukup mengagumkan. Rata-rata relawan yang memegang secangkir kopi panas, pandangan mereka terhadap orang asing cukup positif.

Mereka menilai orang asing itu sebagai orang yang memiliki kepribadian yang baik dan karenanya mereka juga bersedia bersikap murah hati.

Namun, hasil penelitian ini bertentangan dengan relawan yang memegang kopi dingin. Temuan menegaskan gagasan yang menyatakan bahwa ada keterkaitan erat antara kehangatan fisik dengan kehangatan emosional.Wow!

3. Warna cangkir mempengaruhi rasa

Keajaiban Kopi dalam Memengaruhi Kesehatan Mental
Boleh percaya ada tidak, ternyata warna cangkir juga bisa “memainkan” rasa kopi loh. sebab ada juga penelitian yang menemukan persepsi rasa terhadap kopi, tergantung pada cangkir yang mewadahi kopi tersebut. Kok bisa?

Lagi-lagi para ahli melibatkan sejumlah relawan yang diminta minum café latte panas dari mug putih, biru, dan transparan.

Para relawan itu diminta menilai “intensitas” rasa kopi yang mereka minum. Hasilnya, para peserta penelitian berkata, kopi terasa lebih intens ketika diminum dari cangkir putih. Sedangkan cangkir transparan membuat rasanya paling kurang intens.

Selain itu, kopi terasa paling tidak manis jika ditempatkan di cangkir putih dan paling terasa manis jika diminum dari cangkir biru. Kok aneh?

Jadi begini, kata para peneliti kekontrasan warna antara kopi dengan warna cangkir, mungkin memengaruhi intensitas dan manisnya kopi yang dirasakan para relawan.

Kopi yang berwarna hitam paling kontras dengan cangkir berwarna putih. Karena itulah, jika ditempatkan di wadah putih, kopi terasa paling intens dan kurang manis.

Artikel Terkait