Dianggap Contek Snapchat, kok Bisa Instagram Stories yang Malah Lebih Unggul?

Moh Habib Asyhad

Editor

Instagram Stories
Instagram Stories

Intisari-Online.com - Facebook berkali-kali disindir karena dianggap menyontek kemampuan Snapchat, mulai di jejaring sosial Facebook sendiri, Instagram, hingga ke WhatsApp.

Meski demikian, strategi caplok atau "contek" tersebut nyatanya berhasil, setidaknya untuk Instagram.

Fitur Instagram Stories yang serta-merta mirip Snapchat kini sudah disesaki 200 jutaan pengguna aktif. Angka itu mengalahkan Snapchat yang cuma digunakan 161 juta orang secara rutin.

(Baca juga:Ini Cara Mention Teman via Instagram Stories)

Dilansir dari TechCrunch, fakta miris ini membuat saham Snapchat turun 1,25 persen.

Tak cuma dari segi saham, pertumbuhan Snapchat pun melambat hingga 82 persen dengan mengemukanya Instagram Stories.

Ini tentu bukan kabar baik bagi layanan berlogo hantu dan bernuansa kuning tersebut.

Namun, Snapchat agaknya tak bisa berbuat banyak kecuali menerima dominasi anak usaha Facebook.

Pasalnya, tiap kali Snapchat berinovasi, Instagram Stories akan menyusul belakangan dan lebih memenangkan hati netizen.

Snapchat pertama kali dirilis pada 2013 silam, lantas Instagram Stories baru ada Agustus 2016. Artinya, Instagram ketinggalan 2 tahun 10 bulan.

Lalu, filter lokasi dimunculkan Snapchat pada Juli 2014, sementara Instagram Stories baru Maret 2017. Artinya, Instagram lagi-lagi ketinggalan 1 tahun 9 bulan.

Stiker Augmented Reality (AR) yang menjadi salah satu ciri khas Snapchat pun sudah ada sejak April 2016. Lantas, Instagram mengikutinya pada April 2017 atau telat satu tahun setelah Snapchat.

(Baca juga:Sering Dianggap Berbahaya, Ternyata Instagram Punya Dampak Positif untuk Mental Remaja)

Terakhir, fitur membuat stiker sendiri alias "Create-Your-Own-Stickers" muncul pada Desember 2016 di Snapchat dan April 2017 di Instagram Stories.

Ada perbedaan waktu empat bulan, di mana Snapchat lebih duluan merilisnya.

Beberapa model filter Snapchat yang menggemaskan juga dicaplok mentah-mentah oleh Instagram Stories dan mendapat respons lebih ramai.

Hingga kini, belum jelas apa taktik Snapchat untuk menghentikan aksi "perampokan" yang dilakukan Facebook dan anak-anak usahanya. (Fatimah Kartini Bohang/Kompas.com)

Artikel Terkait